Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menilai, perilaku Presiden Jokowi membagikan sembako secara langsung kepada masyarakat adalah bentuk kepedulian sosial.
Bantuan sosial berupa sembako tersebut, kata Donny, adalah di luar program yang disiapkan pemerintah.
"Pak Jokowi memang secara kepribadian orang yang memiliki kepedulian sosial cukup tinggi. Dia (Jokowi) memang di luar berbagai bansos yang sudah disiapkan," ujar Donny saat dihubungi Suara.com, Jumat (1/5/2020).
Pernyataan Donny itu untuk merespons protes Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim kepada Presiden Joko Widodo hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Baca Juga: Pria Latihan Ucapkan Terima Kasih Dapat Sembako, Publik: Segitu Berharapnya
Protes yang disampaikan Indra berkenaan kebijakan bantuan pemerintah pusat yang dianggap membingungkan.
Donny mengatakan, cara Jokowi membagikan sembako langsung kepada masyarakat karena ingin mengetahui kondisi dan kesulitan masyarakat di lapangan.
"Ia (Presiden) sendiri ingin turun langsung untuk membagikan ke masyarakat sekaligus ingin mengetahui bagaimana kondisi di bawah tanpa harus mendengar laporan dari pembantu pembantunya. Nah caranya tentu saja banyak masukan, seperti kemarin (Minggu) di Bogor, di Sempur," ucap Donny.
Ia menegaskan, langkah yang dilakukan Jokowi saat pembagian sembako tetap mengikuti protokol kesehatan .
Pasalnya kehadiran Jokowi saat membagikan sembako yakni dilakukan malam hari secara mendadak. Karenanya kata Donny, pembagiannya tidak secara bergerombol dan tetap menjaga jarak.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Bagikan Ratusan Paket Sembako ke Warga Kemanggisan Jakbar
"Pak Jokowi turun, itu kan malam dia tidak mengumumkan kehadirannya. Artinya tidak ada orang datang bergerombol, datang langsung malam tanpa pemberitahuan langsung mendatangi rumah-rumah bercakap-cakap sebentar tetap dengan menjaga jarak fisik. Jadi protokol tetap dipegang," tuturnya