Suara.com - Ashabul Kahfi menjadi salah kisah paling populer di kalangan umat muslim. Kisah tersebut secara lengkap diterangkan dalam Q.S Al-Kahfi ayat 9-26.
Ashabul Kahfi bercerita tentang tujuh pemuda yang hidup bersama seekor anjing di dalam gua selama ratusan tahun karena menghindari raja yang zalim.
Mereka adalah Muksalmina, Tamlikha, Marthunis, Nainuwis, Sariyulis, Dzunawis, Falyastathyunis, dan anjing bernama Qithmir atau Himran.
Dikutip dari harakah.id, Jumat (1/5/2020), Quraish Shibab memaparkan tafsiran mengenai jejak Ashabul Kahfi lewat karyanya yang berjudul Al Misbah.
Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad Berikan Mahar Rp 1 Miliar untuk Nikahi Khadijah
Quraish Shihab yang merujuk pada kitab AL-Muntakhab bercerita, terdapat dua peristiwa besar yang menandai keberadaan Ashabul Kahfi.
Peristiwa pertama yakni terjadi saat masa pemerintahan raja-raja Saluqi tepatnya saat penaklukan singgasana Suriah.
Raja Antiogos IV mewajibkan seluruh penganut Yahudi di Palestina yang saat itu telah masuk kekuasaan Suriah, untuk memeluk agama Yunani Kuno.
Untuk melancarkan keinginannya tersebut, Raja Antiogos IV yang bergelar Nabivanes (176-84 SM) melakukan propaganda dengan merusak tempat ibadah orang Yahudi. Ia juga membakar naskah Taurat tanpa tersisa.
Adapun jejak Ashabul Kahfi yang kedua terjadi saat kepemimpinan Kaisar Hadrianus pada zaman imperium Romawi.
Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Warga Kulon Progo Ditemukan Tewas dalam Sumur
Hadrianus memperlakukan orang Yahudi serupa dengan Antiogos. Namun, sikapnya mendapat pertentangan dari para pembesar Yahudi hingga berujung kekalahan.