Afrika Waspadai Peningkatan Jumlah Pekerja Anak di Tengah Pandemi Corona

Syaiful Rachman Suara.Com
Jum'at, 01 Mei 2020 | 15:44 WIB
Afrika Waspadai Peningkatan Jumlah Pekerja Anak di Tengah Pandemi Corona
Seorang anak berjalan melewati poster Pejuang Kebebasan Ekonomi (EFF) pada Hari Buruh Internasional di kota Alexandra, Johannesburg, Afrika Selatan, Rabu (1/5/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Siphiwe Sibeko/djo/pd
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jika situasi saat ini terus berlanjut, peningkatan kasus pekerja anak sangat mungkin terjadi," tambahnya.

"Tindakan awal seperti bantuan transfer tunai ke rumah tangga dapat membantu, karena kerugian ekonomi akibat pandemi juga akan menjadi faktor risiko yang memaksa anak-anak untuk bekerja," kata Weatherill.

Para guru sering kali menjadi yang pertama menemukan pelanggaran pada anak, kata Yao. Ia menyarankan negara agar dapat menginstruksikan guru untuk tetap berhubungan dengan siswa mereka dan tidak semua meninggalkan masyarakat.

Pekan lalu, Komite antiperdagangan manusia nasional Pantai Gading mengingatkan para orang tua di negara itu bahwa mempekerjakan anak-anak adalah tindakan yang melanggar hukum.

Baca Juga: Satu Pelajar Tewas Dibacok saat Tawuran di Bulan Puasa

"Musim panen dan penutupan sekolah tidak boleh menjadi alasan untuk melanggar hak anak-anak," kata ibu negara Pantai Gading Dominique Ouattara, yang memimpin komite tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI