Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan stigma negatif yang tumbuh di masyarakat berpengaruh dalam angka kematian tenaga kesehatan dan pasien Virus Corona di Indonesia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kemenkes dr Fidiansjah menjabarkan, stigma negatif yang memperburuk situasi meliputi pengucilan pasien dan tenaga kesehatan corona hingga menolak penguburan jenazah.
"Stigma juga akan menimbulkan marginalisasi dan memperburuk status kesehatan dan tingkat kesembuhan. Inilah yang perlu dipahami bahwa stigma berkontribusi terhadap tingginya angka kematian," kata Fidiansjah dari Kantor BNPB, Jakarta, Jumat (1/5/2020).
Oleh sebab itu, Fidiansjah mengajak masyarakat untuk mengurangi stigma negatif ini dengan saling mendukung dan membantu jika ada orang terdekat yang terinfeksi covid-19 agar imunitas masyarakat tetap terjaga baik.
Baca Juga: Tes Massal karena Pasien Tak Jujur, 53 Nakes RS Sardjito Negatif COVID-19
Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk memberikan apresiasi pada tenaga kesehatan atau pada orang-orang yang turut memberikan dukungan dalam penanganan COVID-19.
"Cukup berikan perhatian dan penghargaan, bahkan persoalan COVID tidak bisa diselesaikan superhero sekalipun. Tenaga kesehatan akan jadi benteng yang menimbulkan penanggulangan COVID secara komprehensif," tutupnya.
Demi menghindari hal tersebut, pemerintah meminta masyarakat untuk mengurangi atau menyaring paparan berita menakutkan soal covid-19, hindari perasaan yang tidak nyaman dengan melakukan hal positif.