Rasanya Baru Masuk Islam dan Puasa di Amerika Serikat saat Wabah Corona

Jum'at, 01 Mei 2020 | 13:14 WIB
Rasanya Baru Masuk Islam dan Puasa di Amerika Serikat saat Wabah Corona
Patung Liberty di Ellis Island, Amerika Serikat, yang sangat ikonik [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - David Misterek dan Sakina baru masuk Islam alias mualaf. Mereka juga merasakan puasa di Amerika Serikat di tengah wabah virus corona. David dan Sakina warga Sterling, Virginia.

Bagi Muslim di seluruh dunia, Ramadan adalah bulan yang ditunggu-tunggu. Inilah saatnya memakmurkan masjid untuk beribadah dan bersilaturahmi.

Hanya saja, bagi para mualaf yang tidak memiliki keluarga Muslim, masjid dengan komunitas Muslimnya juga menjadi tempat mereka untuk belajar mendalami dan mempraktikkan ajaran Islam. Tetapi penutupan masjid-masjid dan aturan social distancing pada masa pandemi virus corona ini tentu berdampak pada mereka.

"Ramadan kali ini sangat aneh," kata David.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Bogor 1 Mei 2020, Doa Buka Puasa Rasulullah

"Ramadan kali ini sama sekali berbeda dengan tahun lalu, terutama bagaimana kita salat," tutur Sakina.

David Misterek dan Sakina, adalah dua mualaf warga Sterling, Virginia, yang mengungkapkan kepada VOA rasanya Ramadan kali ini berbeda dengan tahun lalu. Karena menerapkan social distancing, mereka hanya tinggal di rumah dan tidak bisa datang ke masjid yang juga ditutup.

Padahal bagi mualaf, yang kebanyakan menjadi minoritas di tengah keluarga atau komunitasnya, masjid merupakan tempat andalan yang biasa didatangi untuk belajar, selain untuk mendapatkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan dengan saudara seiman.

Sakina, perempuan Mongolia yang terlahir dengan nama Byambasaikhan Saranchimeg baru satu tahun ini menjadi mualaf. Pada Ramadan tahun ini ia merasa kehilangan berbagai aktivitas di masjid, terutama diskusi dengan sesama Muslim, juga mualaf.

Sementara David, seorang software engineer yang sudah beberapa tahun lebih dulu memeluk Islam, merasakan ada semangat yang hilang kali ini.

Baca Juga: Pacaran Beda Agama, 5 Artis Ini Setia Dampingi Kekasih Jalani Puasa

"Buat saya, Ramadan sebelumnya adalah waktunya bersilaturahmi, mendapatkan semangat dari berkumpul dengan sesama Muslim. Mereka semua datang ke masjid atau halaqah untuk alasan yang sama, untuk lebih dekat kepada Allah. Bagi saya, energi itu, energi yang sangat menguatkan itu hilang kali ini," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI