Indonesia Tak Akan Tangguhkan Pembayaran Kontribusi ke WHO di Masa Pandemi

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 30 April 2020 | 21:46 WIB
Indonesia Tak Akan Tangguhkan Pembayaran Kontribusi ke WHO di Masa Pandemi
Logo Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia akan tetap memenuhi kontribusi tahunan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta organisasi lain di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang dinilai sebagai langkah penting guna menangani pandemi COVID-19.

“Sebagai bentuk nyata dukungan terhadap WHO, Indonesia tidak akan menangguhkan pembayaran kontribusi untuk tahun 2020, melainkan akan terus memenuhi kewajibannya,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Anita Lidya Luhulima dalam sesi seminar secara daring mengenai "Diplomasi Multilateral Indonesia di tengah COVID-19", dari Jakarta, Kamis (30/4/2020).

Menurut Anita, kontribusi yang dibayarkan Indonesia sebesar Rp34,8 miliar kepada WHO untuk tahun 2019, justru membawa manfaat lebih besar bagi masyarakat Indonesia lewat program kegiatan yang dilaksanakan secara nasional oleh Kementerian Kesehatan RI.

Terlebih di masa krisis kesehatan seperti saat ini, WHO diharapkan dapat menjadi pemimpin sekaligus mitra utama Indonesia dalam penanganan wabah COVID-19.

Baca Juga: Tawuran Gengster Jagakarsa, 1 Orang Tewas, 2 Pemuda Ditangkap Polisi

Sesdirjen Kerjasama Multilateral Kemenlu RI Anita Luhulima (kiri). (Istimewa)
Sesdirjen Kerjasama Multilateral Kemenlu RI Anita Luhulima (kiri). (Istimewa)

Merespons sikap Amerika Serikat (AS) yang menarik dananya dari WHO, Anita tidak menampik bahwa keputusan tersebut akan berdampak pada pelaksanaan program yang telah ditetapkan dalam Sidang Pleno WHO.

Pasalnya, kontribusi yang dibayarkan AS mencakup 14,6 persen dari total anggaran organisasi internasional termasuk WHO.

“Tentu akan berdampak. Jadi mudah-mudahan (negara) yang lain tidak ada yang mengikuti (langkah AS),” kata Anita.

Anita menjelaskan, meskipun AS adalah penyumbang kontribusi tahunan terbesar bagi WHO, langkah yang diumumkan Presiden Donald Trump untuk menarik dana bantuan kepada organisasi tersebut tidak perlu dirisaukan karena WHO juga menerima kontribusi yang bersifat sukarela dari negara maupun donor.

Bahkan, untuk anggaran WHO tahun 2018/2019, jumlah penerimaan dana dari kontribusi yang sifatnya sukarela jauh lebih besar daripada kontribusi tahunan yang disampaikan 194 anggotanya.

Baca Juga: Tiba di Tanah Air, 375 ABK MS Carnival Splendor Jalani Karantina di Hotel

Berdasarkan data laman worldometers.info, jumlah total penduduk dunia yang terjangkit virus corona hingga hari Kamis (30/4/2020), pukul 21.41 WIB berjumlah 3.248.046 orang. Dengan angka kematian mencapai 229.315 orang.

Amerika menjadi negara dengan korban tertinggi. Tercatat, sudah 1.066.885 warga AS terjangkit COVID-19 dengan angka kematian mencapai 61.799 orang.

Sementara Indonesia, tercatat sebanyak 10.118 orang terjangkit virus tersebut. 1.522 pasien berhasil disembuhkan dan 792 pasien meninggal dunia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI