Suara.com - Kawanan tikus menyerang pemukiman warga di pinggir kota Perth, Australia. Mereka terpaksa memasuki pemukiman karena kesulitan mencari makanan di tengah kota.
Pembatasan sosial, lockdown, atau karantina wilayah akibat pandemi virus Corona, membuat jumlah sampah di perkotaan mengalami penurunan.
Ditutupnya kafe, bar, dan restoran membuat jumlah sisa makanan di kota jauh berkurang. Tikus-tikus yang menjadikan sampah manusia sebagai sumber makanan, mulai kelaparan.
Warga Victoria Park, Russell Lee-Brown mengatakan kepada Southern Gazette bahwa fenomena tikus-tikus masuk ke perumahan tak pernah dia alami.
Baca Juga: Media Australia Sebut Indonesia Negara Gagal dalam Tangani Corona
"Anda melihat mereka berlari di taman, pada siang hari bolong. Ini (fenomena) yang sangat serius," ujar Lee-Brown dilansir Daily Mail, Kamis (30/4/2020).
Rhiannon Brown, pemilik perusahaan pengendali hama Enviropest, menyebut normal adanya lonjakan tikus selama musim dingin. Tapi, katanya, lonjakan besar terkait populasi tikus telah terjadi tahun ini.
"Ada kemungkinan bahwa dengan begitu banyaknya kafe dan restoran yang tutup akibat adanya pemabtasan sosial dan lockdown, tikus-tikus tak memiliki sampah untuk dimakan," ujar Brown.
"Sehingga, mereka pindah ke pinggiran kota dan rumah-rumah penduduk," tambahnya.
Beberapa bagian kota Perth yang sangat terdampak hama tikus adalah Victoria Park, Gunung Hawthorn, dan Fremantle. Wilayah tersebut diketahui memiliki kebun-kebun sayur yang rimbun.