Jenazah M dimakamkan dengan protokol ala Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padurenan, Bekasi kemarin. Bahkan, sejak berada di Rumah Sakit Permata, jenazah M sudah dibungkus menggunakan plastik.
"Kemarin di TPU Padurenanan, pakai protokol juga proses pemakamannya. Dari rumah sakit sudah dibungkus pakai plastik," lirih Yuyun.
Semoga husnul khatimah
Karena masih dirundung duka, proses wawancara berhenti pada cerita tentang pemakaman. Selebihnya, untuk hal-hal lain rasanya kurang elok jika ditanya lebih jauh.
Baca Juga: Jemaah Meninggal usai Salat Subuh, Masjid Azzahidin Disemprot Disinfektan
Saya segera berpamitan dan disambut senyum oleh Yuyun. Ustaz Abu yang berdiri disamping saya juga berpamitan dengan orang-orang yang berada di teras rumah, tidak mendekat dan hanya diucapkan dengan suara, "Assalamualaikum, mari".
Kami berdua kembali bergegas menuju Masjid Azzahidin. Baru berjalan kurang lebih dua meter, Yuyun memanggil kami.
Yuyun datang bersama adik laki-lakinya yang enggan disebutkan namanya. Dirinya meminta agar foto sang suami tidak dipakai untuk pemberitaan.
Saya menyetujui permitaan Yuyun dan sang adik. Mereka berdua keberatan lantaran foto M yang tergeletak di masjid dipajang di berbagai media massa.
"Saya minta tolong agar foto suami saya tidak dipakai," ucap Yuyun.
Baca Juga: Pedagang Telur Meninggal saat Salat Jumat, Jamaah Panik Takut Corona
Saya menganggukan kepala sebagai tandai iya. Adik laki-laki Yuyun pun meminta hal yang sama.