Suara.com - Beredar isu Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) siap mengembalikan dana Bank Century senilai Rp 6,7 triliun untuk membantu korban virus corona atau Covid-19.
Isu tersebut menyita perhatian publik setelah dibagikan oleh akun Facebook Stefany Marima Sihombing atau @stefanus.sih, Rabu (29/4/2020).
Dalam unggahannya, akun tersebut memajang foto SBY ketika berpidato. SBY terlihat mengenakan jas hitam yang dipadukan dengan kemeja putih dan dasi bergaris biru.
Foto itu kemudian dibubuhi tulisan, "Mantap, Siap kembalikan dana Bank Century 6,7 T untuk bantu Covid-19".
Baca Juga: Amazon Masuk Indonesia, Bagaimana Dampaknya ke UMKM?
Lantas, benarkah informasi tersebut?
Penjelasan
Hasil penelusuran turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Kamis (30/4/2020), isu mengenai SBY hendak mengembalikan dana Bank Century 6,7 T untuk membantu Covid-19, dipastikan tidak benar.
Setelah diselediki lewat mesin pencari, terdapat kejanggalan unggahan akun Facebook Stefany Marima Sihombing.
Foto SBY yang dibagikan oleh sumber, ternyata sempat ditampilkan oleh media online Pinter Politik dalam artikel berjudul "SBY, Sang Pemain Kunci" yang diterbitkan Sabtu (29/3/2020).
Baca Juga: Pertama Kali, Tak Ada Kasus Penularan Lokal Virus Corona di Korea Selatan
Sementara dalam artikel tersebut, sama sekali tidak menyinggung mengenai wabah virus corona yang kini tengah melanda Indonesia.
Begitu pula dengan pencarian lewat kata kunci "SBY dan Bank Century dan Covid-19", hasilnya tidak ditemukan pemberitaan seperti klaim sumber.
Adapun mengenai kasus dugaan korupsi Bank Century sampai sekarang masih belum terpecahkan.
Dikutip dari Kompas.com, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengabulkan gugatan praperadilan terkait kasus dugaan korupsi Bank Century yang diajukan oleh Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).
Sebagai respons, KPK pun hingga kekinian masih melakukan penyelidikan tekait kasus tersebut.
Kesimpulan
Unggahan tentang SBY siap mengembalikan dana Bank Century senilai Rp 6,7 triliun untuk membantu korban Covid-19 adalah hoaks atau palsu.
Faktanya, tidak ditemukan bukti mengenai kebenaran unggahan tersebut sehingga masuk dalam kategori konten menyesatkan.