Bagaimanapun, ada pula kerisauan soal datangnya gelombang kedua.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea Selatan mengumumkan bahwa pandemi ini akan kembali melanda. Lembaga itu mendesak semua warga mencuci tangan, menjaga jarak, tidak berada dalam kerumunan massa, serta mengimbau yang merasa sakit untuk diam di rumah.
Lini masa perlawanan Korea Selatan terhadap Covid-19
20 Januari - Kasus positif Covid-19 pertama dikonfirmasi , seorang perempuan China
Baca Juga: Bantu Anak-anak Selama Pandemi, Greta Thunberg Sumbang Rp1,5 Miliar
4 Februari - Pemerintah Korsel mulai melarang masuk warga negara asing yang pernah bepergian ke Provinsi Hubei di China - pusat penyebaran Covid-19.
18 Februari - Korsel mengumumkan kasus ke-31 - seorang anggota organisasi keagamaan Shincheonji yang mengikuti acara gereja. Ketika pemerintah menguji sejumlah anggota gereja, ada lonjakan kasus positif.
24 Februari - 15 negara memberlakukan larangan perjalanan dari dan ke Korsel.
29 Februari - Kasus positif harian mencapai 909 orang.
2 Maret - Lebih dari 4.200 kasus terkonfirmasi dan 60% dari mereka tertular oleh orang-orang yang beribadah di gereja Shincheonji.
Baca Juga: Jemaah Meninggal di Masjid, M Ambruk saat Imam Salat Khusyuk Pimpin Doa
Maret - Meski Korsel adalah salah satu negara dengan jumlah kasus tertinggi di dunia, Korsel mendapat apresiasi karena secara agresif menjalankan pengujian dan penelusuran kontak.