Bantu Anak-anak Selama Pandemi, Greta Thunberg Sumbang Rp1,5 Miliar

Kamis, 30 April 2020 | 15:51 WIB
Bantu Anak-anak Selama Pandemi, Greta Thunberg Sumbang Rp1,5 Miliar
Greta Thunberg. [Twitter/Greta Thunberg/captured]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suara.com - Aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg telah berdonasi sebesar 100 ribu dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp1,5 miliar kepada UNICEF untuk membantu anak-anak selama pandemi Covid-19.

UNICEF merupakan organisasi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Mereka fokus memberi bantuan kemanusiaan dan kesejahteraan jangka panjang kepada anak-anak dan ibu di negara-negara berkembang.

Dilansir French24, Kamis (30/4/2020), uang yang disumbangkan aktivis 17 tahun itu merupakan hadiah yang dia menangkan dari sebuah yayasan di Denmark.

"Seperti halnya krisis iklim, pandemi virus Corona adalah krisis untuk hak-hak anak," kata Greta Thunberg dikutip dalam pernyataan UNICEF, Kamis (30/4/2020).

Baca Juga: WHO: Anak-Anak dengan Covid-19 Bisa Sembuh Sepenuhnya

Greta Thunberg, Aktivis Lingkungan yang Menolak Naik Pesawat (twitter.com/GretaThunberg)
Greta Thunberg, Aktivis Lingkungan yang Menolak Naik Pesawat (twitter.com/GretaThunberg)

Menurut Greta, wabah virus Corona yang telah menyebabkan krisis kesehatan global, secara langsung sangat berpengaruh pada anak-anak terkhusus yang berada dalam kelompok rentan.

Selain mengancam nyawa, pandemi Covid-19 disebutnya turut memberangus hak-hak anak untuk mendapatkan pendidikan layak lantaran banyak sekolah harus ditutup sebagai respon memutus rantai pandemi.

"Saya meminta semua orang untuk maju dan bergabung dalam mendukung pekerjaan penting yang dilakukan UNICEF untuk menyelamatkan hidup anak-anak, melindungi kesehatan, dan melanjutkan pendidikan," ujar Greta.

UNICEF menilai bantuan dari Greta Thunberg sangat bermanfaat. Itu menjadi dorongan untuk membantu anak-anak yang terdampak pandemi Covid-19.

"Terutama dalam kasus kekurangan makanan, sistem perawatan kesehatan, kekerasan, dan hilangnya pendidikan," tulis UNICEF.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI