Flu Spanyol 1918 Tewaskan 50 Juta Orang, Apa Pelajaran dari Pandemi Itu?

Kamis, 30 April 2020 | 12:26 WIB
Flu Spanyol 1918 Tewaskan 50 Juta Orang, Apa Pelajaran dari Pandemi Itu?
Dokumen foto menunjukkan para siswi di Jepang menggunakan masker dalam perjalanan ke sekolah pada tahun 1920. [BBC/Getty]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pada tahun 1918, India sudah lebih seratus tahun dijajah Inggris.

Flu Spanyol melanda negara itu pada bulan Mei 1918. Warga India lebih terkena pengaruh buruk dibandingkan penduduk Inggris.

Tingkat kematian kasta rendah Hindu adalah 61,6 per 1.000 orang, sementara di antara penduduk Eropa adalah kurang dari 9 orang per 1.000.

Kelompok nasionalis India, di mana Mahatma Gandi termasuk di dalamnya, menggunakan persepsi yang muncul bahwa penjajah Inggris telah melakukan kesalahan dalam menangani krisis.

Baca Juga: Semprot Pantai dengan Cairan Pemutih, Pejabat Lokal Spanyol Meminta Maaf

Wabah ini juga mengedepankan pentingnya kerja sama internasional, meskipun dunia masih menghadapi masalah geopolitik pasca Perang Dunia I.

Tahun 1923, League of Nations, badan multilateral sebelum PBB, meluncurkan Health Organisation.

Ini adalah badan teknis yang menciptakan sistem pengawasan baru epidemi dunia, yang dijalankan ahli kesehatan dan bukannya para diplomat.

World Health Organization (WHO) baru didirikan pada tahun 1948.

Kemajuan kesehatan masyarakat

Baca Juga: Wacana Spanyol Tolak Turis Hingga Akhir 2020, 4 Seri MotoGP Terancam Gagal

Kerusakan akibat wabah memicu kemajuan kesehatan masyarakat, terutama terkait dengan perkembangan kedokteran kemasyarakatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI