Flu Spanyol 1918 Tewaskan 50 Juta Orang, Apa Pelajaran dari Pandemi Itu?

Kamis, 30 April 2020 | 12:26 WIB
Flu Spanyol 1918 Tewaskan 50 Juta Orang, Apa Pelajaran dari Pandemi Itu?
Dokumen foto menunjukkan para siswi di Jepang menggunakan masker dalam perjalanan ke sekolah pada tahun 1920. [BBC/Getty]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Peneliti Texas A&M University, Christine Blackburn menemukan kekurangan tenaga kerja di AS membuka jalan bagi kaum perempuan.

Pada tahun 1920, Kongres meratifikasi Amendemen ke-19 yang memberikan hak pilih kepada perempuan AS.

Para pekerja juga diuntungkan dengan peningkatan upah karena kelangkaan tenaga kerja.

Di AS, upah di sektor manufaktur melonjak dari 21 sen per jam di tahun 1915, menjadi 56 sen di tahun 1920.

Baca Juga: Semprot Pantai dengan Cairan Pemutih, Pejabat Lokal Spanyol Meminta Maaf

Warisan negatif bagi generasi baru

Para peneliti juga meneliti bayi-bayi yang dilahirkan saat flu Spanyol mewabah, untuk mengetahui apakah mereka cenderung mengalami penyakit jantung dibandingkan anak-anak yang dilahirkan sebelum atau setelah pandemi.

Analisa di Inggris dan Brasil menunjukkan bayi-bayi yang lahir pada tahun 1918-1919 lebih kecil kemungkinan mendapatkan pekerjaaan atau berpendidikan universitas.

Sejumlah teori mengisyaratkan stres yang dialami para ibu karena pandemi mempengaruhi pertumbuhan janin.

Data pendaftaran calon anggota militer AS menunjukkan pria yang dilahirkan pada tahun 1919, lebih pendek 1 mm dibandingkan laki-laki yang dilahirkan dari tahun 1916 sampai 1922 lainnya.

Baca Juga: Wacana Spanyol Tolak Turis Hingga Akhir 2020, 4 Seri MotoGP Terancam Gagal

Perasaan anti-penjajahan dan kerja sama internasional

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI