Peneliti Texas A&M University, Christine Blackburn menemukan kekurangan tenaga kerja di AS membuka jalan bagi kaum perempuan.
Pada tahun 1920, Kongres meratifikasi Amendemen ke-19 yang memberikan hak pilih kepada perempuan AS.
Para pekerja juga diuntungkan dengan peningkatan upah karena kelangkaan tenaga kerja.
Di AS, upah di sektor manufaktur melonjak dari 21 sen per jam di tahun 1915, menjadi 56 sen di tahun 1920.
Baca Juga: Semprot Pantai dengan Cairan Pemutih, Pejabat Lokal Spanyol Meminta Maaf
Warisan negatif bagi generasi baru
Para peneliti juga meneliti bayi-bayi yang dilahirkan saat flu Spanyol mewabah, untuk mengetahui apakah mereka cenderung mengalami penyakit jantung dibandingkan anak-anak yang dilahirkan sebelum atau setelah pandemi.
Analisa di Inggris dan Brasil menunjukkan bayi-bayi yang lahir pada tahun 1918-1919 lebih kecil kemungkinan mendapatkan pekerjaaan atau berpendidikan universitas.
Sejumlah teori mengisyaratkan stres yang dialami para ibu karena pandemi mempengaruhi pertumbuhan janin.
Data pendaftaran calon anggota militer AS menunjukkan pria yang dilahirkan pada tahun 1919, lebih pendek 1 mm dibandingkan laki-laki yang dilahirkan dari tahun 1916 sampai 1922 lainnya.
Baca Juga: Wacana Spanyol Tolak Turis Hingga Akhir 2020, 4 Seri MotoGP Terancam Gagal
Perasaan anti-penjajahan dan kerja sama internasional