Dari pantauannya dalam dua hari terakhir, dia melihat tidak lagi dijumpati adanya aktivitas pedagang dan pembeli yang saling berdekatan saat transaksi.
"Tidak ada lagi uyek-uyekan di situlah, istilahnya," beber Fatah.
Pedagang menempati 110 garis kotak untuk berjualan. Bila pedagang tidak ada yang libur, maka kotak akan terisi penuh.
Di dalam pasar pun, terangnya, ada sekat yang dibuat untuk para pedagang, sehingga jarak antar pedagang terlihat.
Baca Juga: Sterilkan Pasar, Ganjar Pranowo Bakal Kerahkan Motor Buatan Lokal
Fatah mewakili pedagang, juga menuturkan, pihaknya amat setuju dengan kebijakan pemberlakuan pasar dengan menjaga jarak. Hal itu bisa menjadi upaya untuk mencegah penyebaran Virus Corona.
Bahkan paguyuban tak bosan-bosan mengigatkan pedagang dan pembeli untuk mengenakan masker.
"Ada imbauan dari pak gubernur, mulai tanggal 27 (April) kemarin, itu harus diwajibkan dengan membawa masker. Karena itu sudah menjadi peraturan dan jadi kewajiban dari pedagang atau wakil pedagang," sambungnya.
Seorang pedagang yang berjualan di jalan, Ny Sumarmi (60) mengaku, berdagang di jalan raya tidak membuatnya kehilangan pelanggan. Mereka tetap bisa bisa mendapatkan barang yang dicarinya.
"Inggih, laris. Alhamdulilah laris," kata Sumarmi, pedagang bawang merah dan cabai sembari sibuk melayani pelanggannya.
Baca Juga: Kabar Baik! Warga Jateng di Jabodetabek Dapat Bantuan dari Ganjar Pranowo
Kusri (52) pedagang lain di jalan raya, mengaku baru dua hari berjualan di tempat yang baru,di jalan raya.