Suara Tak Bisa Didengar Saat Bahas Teori Konspirasi, Ini Penjelasan Jerinx

Kamis, 30 April 2020 | 10:28 WIB
Suara Tak Bisa Didengar Saat Bahas Teori Konspirasi, Ini Penjelasan Jerinx
Jerinx SID beri pernyataan soal diskusi dengan Dokter Tirta. (Instagram/jrxsid)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Musisi Jerinx SID memberi komentar soal diskusinya dengan dokter Tirta Hudhi tentang teori konspirasi dan realita rumah sakit dalam pemberitaan virus corona di Indonesia.

Diskusi yang dilakukan pada Rabu (29/4/2020) itu berlangsung melalui siaran langsung Instagram mereka.

Namun, diskusi yang bertajuk Teori Konspirasi X Realita Rumah Sakit ini mengalami kendala teknis yang membuat uraian Jerinx tak bisa didengar baik oleh penonton maupun dokter Tirta.

"Saya tidak memaksa orang untuk percaya tentang teori konspirasi, tapi jangan percaya omongan saya, jangan percaya omongan Cipenk, dan omongan mainstream media, jangan dengerin media mana pun. Cari informasi sendiri," begitu bunyi pernyataan terakhir Jerinx sebelum akhirnya suaranya tak bisa didengar.

Baca Juga: Diduga Depresi Saat Corona, Ibu dan Anak Nekat Berjemur Berjam-jam di Jalan

Diskusi pun berakhir dan Jerinx angkat bicara soal kejadian ini lewat Instagram-nya.

"Seperti yang kalian lihat, ketika Tirta berbicara sinyal baik-baik saja. Ketika saya mencoba membongkar teori konspirasi, sinyal langsung hancur," kata Jerinx (30/4/2020).

Ia mengaku bahwa kendala tersebut tidak sengaja dibuat oleh mereka.

Lebih lanjut, Jerinx kembali menyimpulkan pembahasan diskusi soal pemberitaan virus corona di Indonesia yang dianggapnya dibesar-besarkan media.

"Kita harus sama-sama menekan dan mengingatkan mainstream media untuk mengurangi narasi ketakutan mereka. Ingatkan mereka bahwa jurnalisme tugasnya bukan untuk menakut-nakuti rakyat," kata Jerinx.

Baca Juga: Sebelum Bunuh Istri, Suami di Bekasi Sempat Ajukan Bansos Corona ke RW

Sebelumnya, Jerinx berpendapat bahwa kepanikan atas virus corona di Indonesia sangat dipengaruhi oleh berita-berita di media mainstream.

Ia bahkan menginisiasi tagar #matikanTV untuk mengampanyekan agar masyarakat bisa meminimalisir konsumsi berita yang menimbulkan ketakutan soal virus corona.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI