Suara.com - Singapura merupakan negara di Asia Tenggara dengan kasus positif Covid-19 paling banyak sampai saat ini. Untuk menanggulanginya, Pemerintahannya menetapkan kebijakan lockdown.
Kebijakan lockdown tersebut tentu mendatangkan kerugian untuk bagi berbagai pelaku usaha. Termasuk kedai makanan yang banyak tutup akibat lockdown.
Namun, berbeda dengan kedai makanan milik Jason Chua. Ia telah bersumpah untuk tetap buka demi menyediakan makanan untuk banyak orang yang sekarang bergantung padanya.
Melansir Reuters, mantan petinju bertato itu telah melayani puluhan makanan gratis bagi mereka yang membutuhkan sejak awal April. Tepatnya semenjak kebijakan lockdown di Singapura mulai berlaku.
Baca Juga: Singapura Lockdown, Berang-Berang Duduki Kota untuk Cari Rumah Baru
Dikenal sebagai "Beng Who Cooks", beng merupakan bahasa slang Singapura untuk hooligan, Chua mengatakan bahwa pandemi Covid-19 tidak baik untuk bisnis.
"Ya, kami merugi, kami belum menerima gaji selama beberapa bulan, tetapi kami masih melakukan 10 hingga 25 pesanan per hari untuk sisi bisnis kami, sehingga kami masih dapat mempertahankan diri hingga saat ini," kata Chua dikutip dari Reuters.
Dia terinspirasi untuk mulai membagikan makanan gratis setelah seorang teman dekat menceritakan pengalamannya membeli makanan untuk seorang pria tunawisma.
Sejak saat itu, ia membuat sekitar 50-60 makanan gratis per hari melalui yayasan, "Beng Who Cares," dikelola bersama oleh temannya Sean Hung.
Meskipun berat, Chua mengatakan motivasi terbesarnya adalah mendengar pujian dari siapa pun yang menikmati makanannya.
Baca Juga: Ada 1.037 Kasus Positif Covid-19 Baru di Singapura, Total 11.178
"Anehnya, tanggapannya luar biasa ... Itu memotivasi Anda. Saya mendambakan banyak pujian, dan pujian itu adalah yang mendorong saya dan memotivasi saya untuk melakukan apa yang benar-benar saya sukai," katanya.