Khawatir COVID-19, Gubernur di Jepang Isolasi Kucing Hadiah dari Putin

Rabu, 29 April 2020 | 21:40 WIB
Khawatir COVID-19, Gubernur di Jepang Isolasi Kucing Hadiah dari Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin menggendong seekor kucing saat melakukan kunjungan ke sebuah daerah pada tahun 2015. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mir, kucing milik Gubernur Prefektur Akita, Jepang, Norihisa Satake harus menjalani isolasi atau karantina mandiri di rumah pemiliknya. Hal itu untuk menghindari infeksi virus Corona.

Mir diketahui bukanlah kucing sembarangan. Kucing berjenis Siberia itu merupakan hadiah yang diberikan Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Norihisa pada Februari 2012 lalu.

Sadar kucing menjadi salah satu hewan yang rentan terpapar virus corona, Norihisa kini mengisolasi Mir bersama enam kucing lainnya di rumah.

"Kami sangat terganggu oleh laporan bahwa adanya kasus infeksi virus corona kepada kucing di Amerika Serikat," ujar Norihisa dilansir dari Tass, Rabu (29/4/2020).

Baca Juga: Update 29 April Pasien Positif Corona di DKI Tembus 4.000 Orang

"Jadi kami memastikan Mir untuk tidak berhubungan dengan siapa pun selain keluarga kami di rumah. Kami harap pandemi Covid-19 ini segera berakhir," tambahnya.

Sejak kali pertama datang dari Rusia delapan tahun lalu, Mir kini telah menjadi salah satu kucing kesayangan Gubernur Norihisa.

Sebagai seekor hewan, Mir menjadi simbol diplomasi antara pemerintahan Jepang dan Rusia.

Pada musim panas 2012, Gubernur Norihisa memberikan hadiah anjing jenis Akita Inu kepada Putin. Itu merupakan tanda terimakasih karena Rusia telah membantu Jepang saat ditimpa gempa pada 2011.

Gempa yang sangat kuat itu pada akhirnya menimbulkan tsunami besar hingga menyebabkan bencana Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima-1.

Baca Juga: Tewas Jantungan usai Bunuh Istri, Karyadi Sempat Beli Gorengan buat Berbuka

Sebagai tanggapan, pemerintah Rusia pada akhirnya menjadikan Mir sebagai hadiah. Kucing berwarna abu-abu itu dipilih setelah pihak Rusia tahu gubernur Norihisa lebih suka memelihara kucing dibandingkan anjing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI