Suara.com - Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan menegaskan, Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi sebaiknya dibubarkan saja, karena justru merugikan pemerintah.
Hal itu diungkapkan Arteria saat rapat bersama Komisi III DPR RI dengan Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (29/4/2020).
Arteria Dahlan, awalnya mengungkit penunjukan Ruangguru menjadi penyedia pelatihan online berbayar dalam program Kartu Prakerja, yang disebut tanpa melalui tender.
Menurutnya, gagasan Presiden Jokowi sudah bagus mengenai program Kartu Prakerja.
Baca Juga: DPR ke KPK: Tolong Usut, Ruangguru di Kartu Prakerja itu Korupsi!
Hanya, ada penyimpangan dalam implementasi program tersebut. Ia skandal itu merupakan tindakan korupsi.
Karena itu, kata Arteria, permasalahan Ruangguru dalam program Kartu Prakerja tidak bisa selesai hanya dengan pengunduran diri CEO Ruangguru Adamas Belva Devara sebagai staf khusus presiden.
"Tapi diimplementasikannya dipangkas sama orang-orang yang enggak benar, implementasinya dipenggal. Bagaimana delapan vendor digital tanpa tender yang diberikan kuota raksasa, ketua, permen raksasa oleh pemerintah. Bagaimana bisa terjadi, bagaimana strategi pengawasannya? Tidak cukup dengan mundur pak, ini korupsi," tutur Arteria, Rabu (29/4/2020).
Ia kemudian juga mengungkit terkait kepemilikan saham Ruangguru yang diketahui berada di luar negeri.
"Pemilik sahamnya ada di Singapura ada di Amerika Serikat. Kok begini konyolnya kita. Siapa terlibat harus diusut," ujar Arteria.
Baca Juga: Terungkap, Ruangguru Ternyata Anak Perusahaan yang Terdaftar di Singapura
Bukan Cuma Belva, Arteria juga menyindir kelakuan staf khusus presiden yang juga merupakan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra.
Sebelum memilih mundur, Andi sempat membuat gaduh dengan mengirimkan surat edaran kepada camat dengan menggunakan kop Sekretariat Kabinet.
Atas ulah para stafsus milenial tersebut, Arteria bahkan sempat menyatakan agar sebaiknya staf khusus dibubarkan.
"Bubarin aja staf khusus. Anak muda, saya muda enggak pernah rampok uang rakyat. Ini anak baru umur 20-an tahun ngerampok uang rakyat triliunan. Malu kita jadi anak muda. Kita minta tolong ketua mainkan ini."