Naiknya harga masker tentu saja membuat orang-orang berpenghasilan kecil seperti Khan dirundung dilema.
Apakah dia harus membeli masker guna melindungi diri dari virus, tapi cukup menguras penghasilannya, atau tidak membeli masker tapi melanggar aturan yang ada.
Hashan, seorang warga yang tinggal di daerah kumuh di kota Kolombo, Sri Lanka, juga merasakan kesulitan membeli masker lantaran harganya yang mahal.
"Sebelumnya kami membeli masker sekali pakai seharga 15 rupee (Rp 1.195), tapi kini tak ada yang menjual dengan harga itu, beberapa menjualnya seharga 75 rupee (Rp 5.989)," kata Hashan.
Baca Juga: Takut Diusir Warga, Tenaga Medis RS Kariadi yang Sembuh Covid Enggan Pulang
Alhasil, sambung Hashan, dia dan sebagian besar orang di daerahnya lebih memilih menggunakan masker buatan sendiri.
Juru bicara Oxfam di Asia Nipuna Kumbalathara, mengatakan kasus-kasus seperti Hashan sebagai tanda diperlukannya investasi publik yang lebih besar.
"Sudah jelas jika orang dengan ekonomi sulit yang tak kesusahan untuk mencari makan, tidak mampu membayar alat kesehatan, tes, atau perawatan," kata Kumbalathara yang juga mendesak pemerintah untuk menyediakan alat pelindung kesehatan bagi warga miskin dan rentan.