Setelah menimbang berbagai masukan, lembaga tersebut mengaku telah melakukan kekeliruan yang disebabkan oleh minimnya informasi, wacana dan pengetahuan terkait isu-isu seperti ketimpangan ras dan gender.
Hal itu dijelaskan lewat dua poin permasalahan.
"Pertama, penggunaan kategori bule yang mereduksi keragamaan sosial dan budaya yang ada pada bangsa-bangsa Eropa, Amerika , dsb. Seolah-olah semua Warga Negara Asing (WNA) itu sama," tulisnya.
Sementara yang kedua, We Care Education menyadari bila 5 materi yang ditampilkan dalam poster telah merendahkan kaum wanita.
Baca Juga: Anies Sebut Dikirim Tiap Pekan, Bansos ke Warga Diberikan Sebulan Dua Kali
"Seolah wanita adalah objek eksperimen dari kaum lelaki. Kepada pihak-pihak yang merasa terganggu atau tersakiti dengan adanya diskusi ini, kami memohon maaf," sambungnya.
Dengan mempertimbangkan dua alasan tersebut, We Care Education memutuskan untuk membatalkan acara diskusi online bertajuk "Sharing Inspiratif Khusus Pendidikan dan Jodoh" yang sedianya digelar pekan depan.
"Kami selaku penyelenggara membatalkan diskusi online tersebut. Kami memohon maaf kepada teman-teman yang telah mendaftarkan dirinya sebagai peserta untuk diskusi online kami sebelumnya," tulis @wecareeducation.