Ali juga mengaku, bersama puluhan WNI Jamaah Tabligh, dijanjikan mendapatkan surat keterangan negatif Covid-19 dari otoritas setempat.
"Besok pagi baru mau diserahkan. Cuma tidak tahu apakah satu surat berempat nama, atau per orang. Itu belum jelas juga," ungkapnya.
Kehabisan Uang
Selama menjalani masa karantina WNI Jamaah Tabligh tak diizinkan membeli makanan dari luar.
Baca Juga: Kemenlu Pastikan 10 WNI Jamaah Tabligh di India Telah Dibebaskan
Mereka dikurung di dalam ruangan dengan makanan itu-itu saja.
"Karena hampir dari kawan-kawan ini ada yang sudah eneg, sudah tidak bisa masuk lagi, karena makanannya cuma Dal. Ya kalau bahasa kasarnya ini bukan lagi makanan untuk Babu. Kadang saya di sini makan pakai garam saja," ungkapnya.
"Mau nggak mau kita nerimo lah. Daripada nggak makan, sakit malah dibilang Covid-19, nanti," Ali menambahkan.
Selain itu, kata Ali, anggota Jamaah Tabligh Indonesia di India juga saat ini sudah mulai kehabisan uang.
"Kawan-kawan ada yang sempat bicara sisa uangnya itu nggak sampai Rp 1 juta, paling Rp 750 ribu lagi," katanya.
Baca Juga: Kisah Pilu Rustico Torrecampo, Petinju Pertama yang Pukul KO Manny Pacquiao
"Harapan besar kami, supaya pihak pemerintah Indonesia, supaya bisa mengevakuasi kami," pungkas Ali Sahbana.