Miris, Dianggap Pembawa Penyakit, Tenaga Medis di Gayo Lues Dikucilkan

Chandra Iswinarno Suara.Com
Rabu, 29 April 2020 | 15:25 WIB
Miris, Dianggap Pembawa Penyakit, Tenaga Medis di Gayo Lues Dikucilkan
Direktur RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues, dr Mutia [Portalsatu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kisah pengucilan terhadap tenaga medis kembali terjadi. Persoalan tersebut dialami sebagian tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Ali Kasim Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh.

Mereka mengaku dikucilkan oleh beberapa perangkat desa di Kecamatan Blangkejeren, setelah seorang warga di Negeri Seribu Bukit tersebut dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Meski begitu, persoalan tersebut telah dilaporkan tenaga medis yang terdiri dari perawat, bidan dan dokter umum kepada Bupati Gayo Lues Muhammad Amru.

Sementara itu, Direktur RSUD Muhammad Ali Kasim Mutia menyayangkan adanya penolakan dan pengucilan tenaga medis di desa tersebut.

Baca Juga: Gubernur Jateng Bersyukur, 26 Tenaga Medis di Semarang Sembuh dari Covid-19

“Kami berharap semua ini tidak terjadi lagi ke depan, karena tidak semua tenaga medis menangani pasien Covid-19," katanya seperti dilansir Portalsatu.com-jaringan Suara.com pada Selasa (28/4/2020).

Dikatakan Mutia, penanganan pasien Covid-19 dilakukan tenaga medis yang dilengkapi alat pelindung diri (APD) dan harus diisolasi di tempat khusus, setelah selesai menagani pasien yang positif Covid-19. Bila ada tenaga medis di desa-desa, lanjutnya, sudah bisa dipastikan bukan mereka yang menangani pasien Covid-19.

"Ada karyawan kami yang melapor, bahwa mereka merasa dikucilkan di desanya dan sempat dibilang bahwa mereka pembawa sumber penyakit, dan masalah ini tolong dihentikan, karena tenaga medis itu merupakan masyarakat biasa yang bekerja untuk menolong nyawa orang lain," jelasnya.

Pihak RSUD, kata Mutia, akan mencoba melakukan pendekatan dengan pihak perangkat desa yang melakukan pengucilan dan memprovokasi warga membenci tenaga medis.

“Kami akan mencoba melakukan pendekatan kepada perangkat desa terkait ucapan atau kata-kata yang bisa memprovokasi masyarakat lainya untuk membenci tenaga media,” katanya.

Baca Juga: Relawan Covid-19: Gizi Tidak Diperhatikan, Tenaga Medis Seperti Bunuh Diri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI