Dosennya Gugur Lawan Pandemi Corona, Kisah Ahli Gizi Tergerak jadi Relawan

Rabu, 29 April 2020 | 15:06 WIB
Dosennya Gugur Lawan Pandemi Corona, Kisah Ahli Gizi Tergerak jadi Relawan
Ilustrasi perawat Corona. [Paolo Miranda/BBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ahli gizi Lydia Gresari Sembiring di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta bercerita dirinya tergerak untuk membantuk penanganan pandemi virus Corona (Covid-19) ini terinspirasi dari dosennya yang seorang dokter.

Lydia mengatakan bahwa dosennya tersebut sudah gugur saat menangani covid-19 ini, menurutnya seorang tenaga medis juga perlu dipikirkan asupan gizi agar tetap prima dalam bekerja.

"Beberapa dosen saya yang sudah dipanggil oleh Tuhan, di situ hati saya tergerak, mungkin saya tidak di bagian depan tapi setidaknya kami ahli gizi bisa mendorong supaya tenaga medis punya imun yang maksimal, pasien juga cepat sembuh," kata Lydia dari Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (29/4/2020).

Pekerjaan Lydia kini sehari-hari bertugas di bagian logistik Wisma Atlet untuk memperhatikan kandungan gizi makanan pada setiap makanan yang akan disajikan.

Baca Juga: Suami Mendadak Tewas usai Bunuh Istrinya, Keluarga Datangi Rumah Karyadi

"Kalau dari nilai gizi kita mengutamakan makanan yang tinggi protein dan beragam, karena salah satu yang mendukung sistem imun itu sendiri sumber protein seperti daging ayam, ikan, sapi, disitu kita kombinasikan semuanya dengan pengolahan dan bentuk yang berbeda," ungkapnya.

Tak hanya sampai disana, dia juga meminta setiap tenaga medis dan pasien untuk memberikan masukan terhadap makanan yang disajikan agar timnya bisa menyiapkan makanan yang lebih bergizi.

Sementara itu, Koordinator Tim Relawan Gugus Tugas COVID-19 Andre Rahadian mengungkapkan bahwa hingga saat ini gugus tugas masih membutuhkan relawan, khususnya relawan medis.

Andre mengatakan dari 5.550 relawan medis yang mendaftar baru sekitar 3.000 orang yang memenuhi syarat.

"Tetap bahwa karena pandemi yang dibutuhkan lebih banyak tenaga medis, dari 5.550 yang ada setelah kita sisir mungkin yang siap 2500 sampai 3000, karena ada keterbatasan," kata Andre dari Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (29/4/2020).

Baca Juga: Tak Dapat Dana Bantuan Corona, Perempuan Ini Nekat Tenggak Racun Tikus

Dia menjelaskan seorang relawan medis harus memenuhi berbagai persyaratan seperti sertifikasi, cek kesehatan, izin dari keluarga, dan siap berbakti selama 30 hari menjadi relawan covid-19.

Hingga saat ini sudah ada sekitar 28.900 relawan yang mendaftar untuk membantu gugus tugas, mereka terdiri dari 5.500 relawan medis dan sisanya non medis.

Sementara untuk relawan non-medis harus melalui serangkaian pelatihan melalui satu modul khusus sebelum diberi surat tugas untuk ditempatkan di area covid-19.

Relawan non-medis ini biasanya ditempatkan di bagian petugas pranata laboratorium, administrasi rumah sakit, hingga sopir ambulans.

Pendaftaran dapat diakses melalui situs deskrelawanpb.bnpb.go.id/ covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI