Istana: Psikologi Menurun Bisa Akibatkan Masyarakat Mudah Tertular Corona

Rabu, 29 April 2020 | 12:58 WIB
Istana: Psikologi Menurun Bisa Akibatkan Masyarakat Mudah Tertular Corona
Ilustrasi corona dan peta Indonesia
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah meluncurkan layanan psikologi untuk sehat jiwa (Sejiwa). Layanan tersebut ditujukan bagi masyarakat lantaran ancaman psikologi bermunculan ditengah pandemi Covid-19.

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, kecenderungan imunitas tubuh bakal menurun jika masyarakat tidak dapat menjaga kondisi psikologinya. Hal itulah yang menyebabkan seseorang dapat terpapar Covid-19 karena tubuhnya lemah.

"Jika masyarakat (yang) tidak bisa menjaga psikologi mereka sendiri, maka ada kecenderungan bahwa imunitas tubuh menjadi menurun. Justru hal itu yang menyebabkan seseorang terkena Covid-19 dan akhirnya menjadi lemah," kata Moeldoko saat peluncuran Sejiwa yang disiarkan oleh akun Youtube KSP, Rabu (29/5/2020).

Moeldoko mengatakan, layanan Sejiwa bagi masyarakat berbentuk konseling serta edukasi. Untuk itu, dia berharap layanan tersebut mampu dimanfaatkan masyarakat kekinian.

Baca Juga: Murka Sang Istri Dikirimi Foto Porno, Ubai Membabi Buta Tusuk Tetangga

Layanan ini dapat diakses melalui telepon ke nomor 119 extension 8. Masyarakat yang butuh konsultasi psikologi ketika menelepon akan langsung terhubung dengan relawan yang memberikan konseling.

"Layanan ini diberikan sebagai bentuk nyata negara hadir melalui layanan konseling dan edukasi. Maka pada hari ini kami akan meluncurkan layanan psikologi layanan Sejiwa, sehat jiwa. Masyarakat Indonesia memiliki satu jiwa dan semangat yang sama," papar Moeldoko.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo a.k.a Jokowi telah menyetujui layanan Sejiwa bagi masyarakat. Berangkat dari hal tersebut, maka pemerintah hari ini dapat meluncurkan layanan Sejiwa.

Merujuk pada data Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK), selama kurun waktu 16 Maret hingga 30 Maret 2020, terdapat sejumlah kasus kekerasan, pelecehan, KDRT seksual, hingga pornografi.

Baca Juga: Dibunuh Suami Jelang Buka Puasa, Jerit Tangis Istri Sempat Didengar Warga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI