Pengalaman Sepanjang Masa Steven, Jadi Relawan Covid di Wisma Atlet

Rabu, 29 April 2020 | 12:48 WIB
Pengalaman Sepanjang Masa Steven, Jadi Relawan Covid di Wisma Atlet
Bidik layar video relawan Covid-19 asal Surabaya, Steven Stallone. (istimewa).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perawat asal Surabaya, Steven Stallone August mengungkapkan perasaannya menjadi salah satu relawan yang membantu pemerintah dalam penanganan pandemi virus corona covid-19 di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Steven bercerita, dia mendaftar relawan sejak April 2020, sebelum mendaftar dirinya mengaku takut sebab virus ini belum ditemukan vaksinnya.

Namun ketakutan itu dilawannya dengan semangat seorang perawat yang ingin menambah pengalaman terjun langsung dalam situasi pandemi.

"Saya sebagai perawat mengatakan kapan saya bisa turun menangani wabah skala internasional secara langsung, mungkin kelak sampai saya tua pun saya tidak bisa punya pengalaman. Jadi apa salahnya coba untuk maju, untuk membuktikan diri saya bahwa saya bisa menunjukkan kepada keluarga di kampung bahwa saya bisa lebih," kata Steven dari Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (29/4/2020).

Baca Juga: Murka Sang Istri Dikirimi Foto Porno, Ubai Membabi Buta Tusuk Tetangga

Steven sempat gagal dalam 2 gelombang pendaftaran, hingga akhirnya dia baru diterima pada gelombang ke-7 oleh gugus tugas.

Setelah itu dia langsung terbang ke Jakarta pada 4 April dan menjalani serangkaian tes awal relawan seperti seleksi sertifikasi, izin keluarga, medical check up, dan rapid test corona.

"Sekarang saya bertugas di bagian ACU, ACU itu secara bahasa umumnya tempat untuk pasien yang kritis dan butuh penanganan lebih," ucapnya.

Sejak saat itu, Steven bertugas memonitor perkembangan kondisi pasien seperti melakukan cek kesehatan hingga melakukan swab test rutin terhadap pasien.

Terkait fasilitas yang didapatkan relawan, Steven mengaku semua yang diberikan pemerintah sudah mencukupi kehidupannya di Jakarta.

Baca Juga: Dibunuh Suami Jelang Buka Puasa, Jerit Tangis Istri Sempat Didengar Warga

"Setelah dinas kami pulang ke kamar masing-masing setelah mengambil logistik untuk kebutuhan seharihari kami di-supply pemerintah baik berupa makan dan minum, walau kadang ada beberapa hal yang kurang mengenakkan di hati, tapi kita maklumi saja namanya juga darurat," lanjut Steven.

Fasilitas akomodasi juga menurutnya sangat mencukupi, dua perawat ditempatkan dalam satu kamar dan banyak fasilitas hiburan seperti karaoke, tenis meja, badminton hingga skuter listrik yang bisa digunakan.

"Mulai tanggal 4 Mei ini nanti kami masuk ke karantina 14 hari setelah itu kami melanjutkan lagi perpanjangan tugas selama 1 bulan," pungkas Steven.

Sementara itu, Koordinator Tim Relawan Gugus Tugas COVID-19 Andre Rahadian mengungkapkan bahwa hingga saat ini gugus tugas masih membutuhkan relawan, khususnya relawan medis.

Andre mengatakan dari 5.550 relawan medis yang mendaftar baru sekitar 3.000 orang yang memenuhi syarat.

"Tetap bahwa karena pandemi yang dibutuhkan lebih banyak tenaga medis, dari 5.550 yang ada setelah kita sisir mungkin yang siap 2.500 sampai 3.000, karena ada keterbatasan," kata Andre dari Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (29/4/2020).

Dia menjelaskan seorang relawan medis harus memenuhi berbagai persyaratan seperti sertifikasi, cek kesehatan, izin dari keluarga, dan siap berbakti selama 30 hari menjadi relawan covid-19.

Hingga saat ini sudah ada sekitar 28.900 relawan yang mendaftar untuk membantu gugus tugas, mereka terdiri dari 5.500 relawan medis dan sisanya non medis.

Sementara untuk relawan non-medis harus melalui serangkaian pelatihan melalui satu modul khusus sebelum diberi surat tugas untuk ditempatkan di area covid-19.

Relawan non-medis ini biasanya ditempatkan di bagian petugas pranata laboratorium, administrasi rumah sakit, hingga sopir ambulans.

Pendaftaran dapat diakses melalui situs deskrelawanpb.bnpb.go.id/ covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI