Suara.com - Usai beredarnya surat oleh Kementerian Agama RI soal pembatalan potongan UKT kepada mahasiswa Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), tagar #KemenagJagoPHP pun sempat menjadi topik yang ramai diperbincangkan warganet Twitter sejak Rabu pagi (29/4/2020).
Dari pantauan Suara.com, tagar ini diinisiasi karena kekecewaan mahasiswa PTKIN atas sikap Kemenag yang dianggap memberi harapan palsu.
Hal ini bermula saat Direktorat Perguruan Tinggi Kemenag mengeluarkan surat edaran pada 8 April lalu yang menyarankan untuk mengurangi UKT bagi mahasiswa PTKIN guna membantu mengatasi krisis ekonomi masyarakat akibat wabah covid.
"Rektor/Ketua PTKIN melakukan pengurangan UKT Mahasiswa Diploma dan S1 dan SPP mahasiswa S2 dan S3 pada Semester Ganjil Tahun 2020/20201 dengan besaran pengurangan minimal 10% dari UKT/SPP," bunyi poin pertama dalam surat tersebut.
Baca Juga: Suami Istri Asal Ukraina Meninggal di Bali, Dievakuasi Petugas Pakai APD
Namun pada 20 April lalu, Kemenag kembali mengeluarkan surat yang menuliskan adanya potongan angaran yang diterima kementerian sebesar 2.020.000.000.000 rupiah.
"Memperhatikan semua kebijakan penganggaran di atas dan mempertimbangkan bahwa pengurangan anggaran tersebut akan menyebabkan terbatasnya anggaran operasional dan penyelenggaraan PTKIN, maka Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menginstruksikan kepada Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) untuk tetap menerapkan kebijakan dan ketentuan Uang Kuliah Tunggal (UKT)sebagaimana telah diatur KMA yang berlaku," bunyi keterangan surat terbaru yang ditandatangani Plt Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin tersebut.
Pembatalan diskon UKT ini membuat banyak mahasiswa PTKIN kecewa.
Mereka menuliskan kekecewaannya dengan menginisiasi tagar #KemenagJagoPHP.
"Is this some kinda joke? --Apakah ini cuma bercanda? #KemenagJagoPHP #Kemenagprank" tulis seorang warganet.
Baca Juga: Putri Lee Jeong Hoon Jadi Korban Jual Beli Anak
"Skill nge-prank Kemenag the best," tulis warganet lainnya sembari menuliskan tagar yang sama.
Pengguna Twitter lainnya menulis, "Banyak orang" yang berjuang untuk berfikir bertahan hidup di masa pandemi ini, bagi saya pemotongan ukt ini paling tidak dapat membantu ekonomi keluarga yang membutuhkan, tetapi saat mendengar putusan dari kemenag tentang pembatalan tersebut kita merasa kecewa!!"
Sementara itu, sejumlah organisasi dan dewan eksekutif mahasiswa PTKIN pun telah mengajukan tuntutan agar Kemenag mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.