Kawanan Tikus Penuhi Jalanan Jepang Usai Berlakukan Karantina Akibat Corona

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 29 April 2020 | 10:30 WIB
Kawanan Tikus Penuhi Jalanan Jepang Usai Berlakukan Karantina Akibat Corona
Jalan yang hampir kosong terlihat setelah pemerintah mengumumkan darurat negara menyusul penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di distrik hiburan dan perbelanjaan Kabukicho, di Tokyo, Jepang, Senin (13/4/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika banyak restoran tutup dan warga tetap berada di rumah selama keadaan darurat di Jepang untuk memerangi virus corona, para ahli mengatakan tikus-tikus mungkin memperluas pencarian untuk makanan ke jalan-jalan sepi yang dulu dipenuhi manusia.

Di distrik kehidupan malam Kabukicho Tokyo, tempat banyak bar dan tempat hiburan dewasa sudah ditutup, tikus-tikus berkeliaran di jalan-jalan yang sebagian besar kosong pada suatu malam belum lama ini.

Stasiun penyiaran publik NHK sebagaimana dilansir Reuters pada Senin (27/4) menayangkan kejadian serupa. Puluhan tikus berlari di jalan yang sepi, berlomba di antara gedung-gedung dan makan dari kantong-kantong sampah di suatu distrik hiburan di kota barat daya Kitakyushu.

"Restoran ditutup dan sampah yang dimakan (tikus) habis, jadi mereka mencari makanan," kata Tsutomu Tanikawa, petugas Asosiasi Pemusnahan Tikus.

Baca Juga: Media Jepang: Kim Jong-un Pegangi Dada Lalu Tersungkur ke Lantai

"Jumlah orang semakin sedikit, dan ketika tikus lapar, mereka menjadi kurang waspada terhadap manusia. Ini bukan hanya masalah Jepang, itu terjadi di seluruh dunia," katanya.

Jepang tidak menerapkan karantina wajib seperti beberapa negara, tetapi Perdana Menteri Shinzo Abe menyatakan keadaan darurat untuk tujuh prefektur, termasuk Tokyo pada 7 April.

Pernyataan keadaan darurat itu memberikan wewenang kepada gubernur untuk meminta bisnis ditutup dan orang-orang tinggal di rumah. Keadaan darurat telah diperluas secara nasional.

Pejabat kesehatan Kota Kitakyushu, Takao Koezuka, mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada peningkatan keluhan tentang tikus di kota tersebut.

"Kita perlu melihat ini lebih dalam untuk memahami situasi," kata Koezuka.

Baca Juga: Dikritik Terbatasnya Akses, Jepang Luncurkan Tes Drive Thru Pertama

Tikus dapat membawa penyakit. Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan tidak ada bukti bahwa hewan memainkan peran penting dalam menyebarkan virus corona.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI