Suara.com - Ketakutan akan penyebaran virus corona memicu kerusuhan di sebuah penjara Castro Castro yang terletak di Lima, ibukota Peru, Senin (26/4).
Melansir dari laman AFP, kerusuhan yang dipicu akibat meninggalnya dua tahanan akibat terinfeksi Covid-19 ini mengakibatkan sejumlah tahanan tewas dan penjaga terluka.
Menurut Lembaga Pemasyarakatan Nasional (INPE) menyatakan sembilan tahanan tewas, sementara 60 penjaga penjara, lima petugas polisi, dan dua narapidana terluka dalam insiden ini.
Kepala INFPE Gerson Villar mengatakan dua narapidana positif Covid-19 yang memicu kerusuhan penjara Castro Castro, meninggal pada Minggu (26/4) lalu.
Baca Juga: Sengsara karena Corona, Tukang Cukur: Jangan Hanya Ojol yang Diberi Bantuan
Sejauh ini, korban tewas akibat terinfeksi virus corona di dalam penjara Peru yang penuh adalah sejumlah 15 orang. Sementara, lebih dari 600 tahanan telah terinfeksi.
Insiden di penjara Castro Castro merupakan satu diantara kerusuhan lain yang terjadi di beberapa penjara di kota Peru.
Sebelumnya, para tahanan di penjara Lurigancho, yang merupakan penjara terbesar di Peru, menggelar aksi protes selama dua jam dengan membawa tuntutan perlindungan terhadap wabah pandemi.
"Kita sekarat. Jangan sampai kita mati terinfeksi. Kita perlu obat," bunyi kalimat yang tercetak di spanduk para protesan.
Menurut juru bicara penjara Lurigancho, protes berakhir setelah pihak penjara menandatangi perjanjian dengan para tahanan terkait perawatan medis yang disediakan untuk penghuni lapas.
Baca Juga: Enam Maskapai Layani Penerbangan Logistik di Bandara Soetta
Kerusuhan lain yang dipicu oleh kasus infeksi virus corona juga terjadi di penjara yang terletak di kota Andes Huancayo, sekitar 200 kilometer dari Lima.