Suara.com - Isi Bantuan Sosial (Bansos) untuk warga Jakarta terdampak pandemi covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi sorotan karena dianggap tak sesuai. Menanggapi hal ini, Pemprov DKI Jakarta akan menambah isinya.
Kepala Divisi Perkulakan Retail Distribusi PD Pasar Jaya, Edison Sembiring tidak mengatakan secara rinci soal penambahan isi Bansos ini. Tidak diketahui apakah barangnya akan diganti dengan kebutuhan lainnya atau ditambah jumlahnya.
Selain itu tak hanya isi Bansos daftar penerimanya juga disebut Edison akan ditambah. Diketahui, belakangan memang target Bansos ini kerap kali salah sasaran.
"Kemungkinan nambah jumlah penerima Bansos dan juga jenis isi paket," ujar Edison saat dikonfirmasi, Rabu (29/4/2020).
Baca Juga: Covid-19 Terkendali, Hong Kong Izinkan PNS Kerja di Kantor Pekan Depan
Dihubungi terpisah, Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Djafar Muchlisin membenarkan soal adanya rencana penambahan isi Bansos. Namun ia sendiri belum mengetahui detilnya.
"Iya kalau enggak salah mau diganti. Ditambahin, kurang tahu tambahin apa, belum jelas," kata Djafar.
Ia menyebut masih ada pembahasan antara Dinasnya dengan pihak terkait mengenai pembagian Bansos ini. Pembagiannya diperkirakan akan dilakukan dalam waktu dekat mengingat tahap pertama sudah selesai 24 April lalu.
"Iya tanggal 24 (April) sudah selesai. Yang telat-telat juga sudah dikirim," pungkasnya..
Diketahui, total nilai harga paket bantuan sembako yang diterima warga ibu kota, ternyata tak sesuai dengan yang dianggarkan oleh Pemerintah DKI Jakarta.
Baca Juga: Mengapa Penemuan Vaksin Covid-19 Tidak Bisa Dipercepat?
Pemprov DKI Jakarta menganggarkan paket sembako yang diberikan kepada warga membutuhkan tiap kepala keluarga (KK) seharga Rp 149.500, namun fakta yang ditemukan di lapangan berbeda.