PSBB di Kawasan Padat Jakarta: Jaga Jarak Susah, di Rumah Pengap dan Gerah

Rabu, 29 April 2020 | 06:05 WIB
PSBB di Kawasan Padat Jakarta: Jaga Jarak Susah, di Rumah Pengap dan Gerah
Suasana aktivitas warga di salah satu kawasan padat penduduk di Jakarta saat pemberlakuan PSBB di tengah pandemi corona. [BBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Memang itu sulit ya, yang bisa dilakukan mereka menggunakan masker semua karena mereka tinggal di situ, tidak mungkin kita pisahkan keluarganya. Social distancing tidak mungkin 100 persen bisa diterapkan secara disiplin, ada satu rumah yang terdiri dari beberapa keluarga."

"Yang pemerintah bisa imbau adalah keluarga-keluarga itu memakai proteksi seperti masker dan menjaga kesehatan diri masing-masing," kata Juliari.

Nongkrong karena menganggur

Selain karena rumah yang sempit dan pengap, alasan lain mengapa masyarakat kampung Tambora masih bercengkrama dengan tetangganya adalah karena mereka kehilangan pekerjaan.

Baca Juga: Nasib Pedagang Keliling Saat PSBB, Bawa Pulang Rp 20 Ribu untuk Keluarganya

Contohnya adalah Tatiek, pekerja pabrik konveksi yang sekarang menganggur.

"Saya jarang nongkrong, ini lagi nganggur kan jadi duduk-duduk di sini, kalau sudah pegal ya masuk ke rumah," kata perempuan berusia 60 tahun ini.

"Ekonomi lagi sulit. Tidak ada bayaran kalau lagi menganggur begini. Lagi tutup tokonya semua, jadi tidak bisa dikirim barang [yang dibuatnya di pabrik konveksi]."

Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Setiawati, yang sebelum wabah, mendapatkan uang dengan berdagang nasi. Suaminya bekerja sebagai tukang pasang antena atau parabola, dan pendapatan keduanya dirasa cukup untuk makan sehari-hari.

Namun setelah pandemi virus corona, Setiawati berhenti berdagang dan pemesanan jasa pemasangan antena berkurang drastis.

Baca Juga: Waria Jakarta Tak Dapat Bantuan PSBB, Enggan Protes karena Takut Dicibir

"Saya kan kecil-kecilan dagang nasi, ya cukuplah untuk menghidupi keluarga saya. Bapaknya juga kan sebelum ada [wabah virus] corona lumayan, ada pemasangan [antena atau parabola] walaupun tidak setiap hari ya, lumayan untuk makan kami sekeluarga," kata Setiawati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI