Cara Unik Pelajar di China Terapkan Social Distancing Menggunakan Topi

Selasa, 28 April 2020 | 23:07 WIB
Cara Unik Pelajar di China Terapkan Social Distancing Menggunakan Topi
Kegiatan belajar mengajar di China kembali dibuka, Senin (27/4/2020). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cara kreatif dilakukan para pelajar China agar tetap bisa menerapkan praktik sosial distancing atau jaga jarak sosial selama belajar di sekolah.

Dilansir CGTN, Selasa (28/4/2020), para siswa dan siswi China menggunakan topi unik yang memiliki dua telinga sepanjang satu meter dengan tujuan menjaga jarak sosial antar murid.

Untuk diketahui, China mulai mengaktifkan kembali proses belajar mengajar di sekolah sejak 26 April lalu, setelah penyebaran wabah Corona berhasil ditekan sejak pertama kali muncul di kota Wuhan, Hubei, pada November 2019.

Kegiatan belajar mengajar di China kembali dibuka, Senin (27/4/2020). [AFP]
Kegiatan belajar mengajar di China kembali dibuka, Senin (27/4/2020). [AFP]

"Guru-guru di sebuah sekolah dasar di Hangzhou, Provinsi Zhejiang China Timur, menugaskan proyek DIY (do it yourself) khusus untuk para siswa," tulis CGTN, Selasa (28/4/2020).

Baca Juga: Warga Selandia Baru Kembali Bekerja, PM Ardern: Harus Tetap Waspada

"(Para guru) meminta mereka untuk membuat "topi satu meter" bersama orang tua mereka di rumah dan memakainya pada hari pertama sekolah sebagai cara baru menegakkan social distancing COVID-19."

Dilaporkan Newshub, para siswa di China juga diminta untuk menggunakan masker wajah sebagai perlindungan. Mereka juga turut mendapat pengecekan suhu secara reguler.

"Ini adalah ide kreatif kami sendiri," kata Hong Feng, wakil kepala sekolah disalah satu sekolah di Provinsi Zhejiang sebagaimana dilansir Newshub.

"Ini membantu kami mempromosikan slogan kami: 'Pakai topi satu meter, jaga jarak satu meter'," tandasnya.

Kegiatan belajar mengajar di China kembali dibuka, Senin (27/4/2020). [AFP]
Kegiatan belajar mengajar di China kembali dibuka, Senin (27/4/2020). [AFP]

China sempat menjadi episentrum wabah Covid-19 sekaligus diyakini sebagai sumber dari pandemi virus dengan nama ilmiah SARS-CoV-2 tersebut.

Baca Juga: Bantu Ekonomi Negara Miskin, PBB Bakal Salurkan Dana 3 Miliar Dolar AS

Namun, negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu berhasil mengatasi wabah yang kali pertama menyebar di kota Wuhan.

Secara keseluruhan, China mencatatkan 82.836 kasus positif Covid-19, dengan jumlah kematian mencapai 4.633 jiwa, sebagaimana data Worldometers, Selasa (28/4/2020).

Namun, angka positif Covid-19 di Negeri Tirai mambu tak pernah lagi meningkat tajam. Saat ini, kasus positif yang masih mereka tangani berjumlah 648 di mana enam kasus tambahan muncul hari ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI