Suara.com - Oknum PNS Kementerian Tenaga Kerja RI ditangkap polisi setelah nekat mengancam jenderal bhayangkara di jalan tol.
Jenderal yang menjadi korban pengancaman pelaku adalah Brigjen Erwin Chahara Rusmana.
Erwin menceritakan, saat kejadian, dirinya mengaku diancam memakai pisau belati oleh pelaku. Orang yang sama juga merusak mobilnya.
Erwin yang berdinas di Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan itu menjelaskan, awal mulanya tengah berada di Jalan Tol Cikampek Km 29+400 menggunakan mobil dinasnya.
Baca Juga: Gunakan Mobil Pejabat Eselon 1, Cerita Jenderal Diancam Oknum PNS Berpisau
Saat itu, ia merasakan ada mobil yang akan mendahuluinya meskipun tidak sempat melihat spion belakang.
"Kemungkinan merasa terhalangi, tersangka marah," kata Erwin saat dihubungi Suara.com, Selasa (28/4/2020).
Pelaku kemudian malah memepetkan mobilnya ke mobil yang sedang ditumpangi Erwin sembari mengacungkan jari tengah.
Saat itu, Erwin tidak menggubrisnya dan memilih untuk pindah ke jalur kiri.
Setelah itu, pelaku kembali mendahului mobil Erwin dan langsung memberhentikan dengan cara menginjak rem secara mendadak.
Baca Juga: PNS di Sidoarjo Positif Virus Corona, Bupati Cari yang Kontak Langsung
Saat itu pelaku turun dari mobilnya sambil membawa pisau belati. Tak segan oknum PNS itu merusak mobil Erwin sampai meretakkan kaca.
Erwin mengaku tidak mengenali sosok oknum PNS yang mengancamnya itu. Hanya, ia mengetahui pelaku sudah ditahan oleh polisi.
"Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) sudah dikirim kejaksaan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, kronologi kasus itu bermula ketika mobil Nissan X-Trail milik Bigjen Erwin Chahara menyalip mobil milik oknum PNS tersebut.
Merasa tak terima disalip, oknum PNS dengan mobil Nissan Teana itu lantas mengejar mobil milik seorang jenderal.
Hingga akhirnya kedua mobil berhenti di pinggiran jalan tol. Oknum PNS tersebut turun dari mobil Nissan Teana dengan membawa sebilah pisau.
Tak berhenti di situ, oknum PNS tersebut bahkan disebut mengancam hingga merusak mobil Nissan X-Trail milik Erwin Chahara.
Namun, Erwin Chahara tak melawan saat insiden tersebut. Ia hanya membuka identitas dirinya yakni seorang brigjen polisi yang berdinas di Kemenko Polhukam.