Waria Jakarta Tak Dapat Bantuan PSBB, Enggan Protes karena Takut Dicibir

Selasa, 28 April 2020 | 20:31 WIB
Waria Jakarta Tak Dapat Bantuan PSBB, Enggan Protes karena Takut Dicibir
Ilustrasi. [Suara.com/Fakhri Hermansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok transpuan di kawasan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat tak kunjung mendapatkan bantuan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dari Pemprov DKI Jakarta.

Padahal, warga lainnya di kawasan Jembatan Lima sudah mendapatkan paket bantuan itu.

Hal ini diungkap oleh waria atau transpuan bernama Tari. Ia bersama teman waria lainnya yang tinggal bersama di indekos mengakui belum menerima bantuan itu.

"Iya sudah ada informasi soal bantuan. Tapi kan kami tak dapat," ujar Tari saat dihubungi Suara.com, Senin (28/4/2020).

Baca Juga: Cara Waria Jakarta Putar Otak Cari Duit di Tengah Gempuran Corona

Tari sendiri memperkirakan penyebab mereka tak dapat bantuan adalah karena masalah administrasi.

Ia menyebut, pada dasarnya transpuan mengalami kesulitan untuk terdata sebagai penduduk, karena masalah jenis kelamin.

"Kalau kami ini masih belum bisa terdeteksi kali ya untuk transpuannya, kaum-kaum kayak kami begini," tuturnya.

Meski tak mendapatkan bantuan, Tari enggan melakukan protes. Ia merasa tak perlu membuat masalah terhadap lingkungannya.

Selama ini, kata Tari, ia merasa sudah beruntung tidak ditolak oleh warga sekitar. Jika ia menuntut lebih, ia takut sikap warga akan berubah.

Baca Juga: Pelanggan Sepi karena Corona, Pekerja Seks Waria Ini Ogah Cari Kerjaan Lain

"Makanya kalau dipermasalahkan kayak kok aku gak dapet sembako? Takutnya ada sindiran-sindiran pedas, makanya kami  secara pribadi ya sudahlah kalau enggak terdaftar," jelasnya.

Selain itu, ia sendiri juga menyatakan bersama temannya sampai saat ini masih bisa menyambung hidup dengan tabungan pribadi.

Mereka juga mendapat bantuan dari kelompok Queer Language Club (QLC) dan Sanggar Tari Seroja.

Tari merasa masih banyak orang lain di sekitarnya yang lebih butuh bantuan dari pada dirinya.

Beberapa rekan waria lainnya yang masih bekerja disebutnya juga saling membantu untuk mencukup kebutuhan bersama.

"Untuk waria begini kan kayaknya itu masih dibelakang lah ya, kalau bisa mah, kita lihat dulu di orang sekitar dulu deh, kayak warga-warga yang benar-benar kepala keluarganya sudah tak ada pendapatan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI