"Saya terus berkata, 'masih terlalu dini, masih terlalu dini," kenang Laubach.
Saat akan pergi ke rumah sakit, seorang dokter yang Laubach telepon, melarang sang suami untuk ikut ke rumah sakit karena hasil tesnya positif. Ia pun kemudian bergegas ke rumah sakit dan meninggalkan Andre di rumah.
"Ketika saya pergi (ke rumah sakit), saya berpikir apakah saya masih sempat melihatnya lagi," ujar Laubach. "Dia dalam kondisi buruk," tambahnya.
Laubach kemudian berhasil melahirkan pada pukul 5.30 pagi keesokan harinya, dan putra kembarnya langsung dibawa ke unit karantina NICU karena risiko Covid-19.
Baca Juga: Ribuan Orang Mendaftar untuk Ditulari Virus Corona Penyebab Covid-19
Laubach yang kala itu dikeluarkan dari rumah sakit dua hari setelah melahirkan, harus kembali lagi ke rumah sakit dan dirawat selama empat hari karena mengalami preeklampsia postpartum.
"Saya diisolasi lagi dari keluarga, teman-teman saya, dan tak bisa melihat bayi saya serta mengalami depresi pascapersalinan," katanya.
"Saya ditemani perawat sepanjang dua malam pertama. Saya tidak punya orang lain."
Hari yang dinantikan pun tiba, setelah Laubach dan Andre dinyatakan negatif Covid-19, keduanya pun diijinkan menggendong putra kembarnya untuk pertama kali pada 23 April di NICU, 20 hari setelah hari persalinan.
"Saya hanya ingin orang lain menganggap virus ini serius dan tidak memperdulikan orang-orang yang anda cintai," ujarnya.
Baca Juga: Mendekati 10 Ribu! Selasa 28 April Pasien Positif Corona Jadi 9.511 orang
"Hatiku bersama orang-orang yang tidak memiliki akhir yang bahagia," tandasnya.