Suara.com - Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah memberikan klarifikasi terkait hukum onani di bulan puasa yang menjadi perdebatan akhir-akhir ini.
Dalam klarifikasi yang ia unggah via akun Instagram-nya @gusmiftah itu, ia menyayangkan sikap warganet yang justru menjadikan unggahannya sebagai ajang caci maki.
"Video ini saya posting waktu itu karena saya berharap ada diskusi yang menarik, diskusi yang ilmiah, diskusi yang produktif. Tapi respon yang kemudian muncul adalah justru sebaliknya, adanya debat kusir, saling mencaci, saling menghujat," kata Gus Miftah.
Ia juga menegaskan bahwa unggahan yang saat ini telah ia hapus itu, sama sekali bukan hasil suntingannya.
Baca Juga: Viral Ustaz Sebut Onani Tak Batalkan Puasa, Gus Miftah: Saya Tidak Sepaham!
"Postingan ini berawal dari banyaknya pertanyaan ke saya, baik melalui DM maupun WA, yang mempertanyakan tentang video ini. Wallahualam apakah video ini editan atau apa, saya tidak tahu. Yang jelas itu bukan editan saya," katanya.
Ia pun meminta maaf karena merasa bahwa unggahan tersebut menimbulkan kegaduhan.
"Saya menyadari ini menimbulkan kegaduhan dan saya katakan saya salah. Salahnya di mana? Karena menimbulkan kegaduhan," tuturnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji itu lantas meminta agar warganet berhenti melontarkan caci maki.
"Stop caci maki, stop menghujat, supaya puasa kita diterima oleh Allah SWT," kata Gus Miftah.
Baca Juga: Kontroversial, Ustaz Yazid Bilang Coli Tidak Batalkan Puasa Ramadan
Sementara itu, terkait hukum onani di bulan puasa, ia menegaskan bahwa dirinya masih akan membuat kajian tentang masalah itu via YouTube.
"Terkait hukum onani itu seperti apa, saya masih menyiapkan videonya via YouTube. Sekali lagi saya minta maaf membuat gaduh di bulan ramadan ini."