Suara.com - Pegiat demokrasi sekaligus peneliti independen Ravio Patra melaporkan kasus peretasan akun WhatsApp miliknya yang terjadi pada 22 April lalu ke Polda Metro Jaya. Ravio didampingi tim kuasa hukum membuat laporan ke Polda pada Senin (27/4/2020) kemarin selama lima jam, dari pukul 17.00 hingga jam 22.00 WIB.
Pengaduan itu diterima dengan Tanda Bukti Lapor TBL/2528/IV/YAN 2.5/2020 SPKT PMJ tanggal 27 April 2020.
Dalam laporan tersebut Ravio melaporkan dugaan tindak pidana peretasan atau menerobos sistem elektronik sebagaimana pasal 30 ayat (3) jo 46 ayat (3) UU 19 tahun 2016 tentang ITE.
"Melalui laporan kepada pihak kepolisian, Ravio berharap agar polisi segera memproses kasus ini sehingga terungkap siapa peretas dan apa maksud tujuannya," kata kuasa hukumnya Era Purnama Sari melalui keterangan tertulis, Selasa (28/4/2020).
Baca Juga: WA Diretas Sebarkan Pesan Penjarahan Corona, Ravio Patra Lapor ke Polda
Selain itu, Ravio melalui kuasa hukumnya juga akan membuat laporan resmi kepada provider selular. Mengingat kasus peretasan ini sangat serius dan telah mengakibatkan kriminalisasi terhadap Ravio.
"Kasus peretasan ini adalah salah satu bentuk ancaman terhadap kebebasan sipil," ujar Wakil Ketua Bidang Advokasi YLBHI.
Sebagaimana diketahui, bahwa Ravio Patra adalah peneliti independen. Dia terlibat cukup intensif dalam Open Government Partnership (OGP) di Indonesia. OGP adalah inisiatif internasional di mana Indonesia duduk sebagai SC (Steering Committee).
Ravio juga penulis laporan tentang capaian Open Government di Indonesia tahun 2016-2017. Saat ini, Ravio bekerja di Westminster Foundation for Democracy, salah satu mitra Open Parliament Indonesia dalam menyusun Roadmap Keterbukaan Parlemen. DPR-RI sudah mendeklarasikan bergabung dengan Open Parliament dan memulai Open Parliament Indonesia pada bulan Agustus 2018.
Sementara itu informasi adanya peretasan whatsapp milik Ravio sebelum Ravio ditangkap oleh Polisi dari Polda Metro Jaya beberapa hari lalu diungkapkan oleh Damar Juniarto, Direktur Eksekutif Safenet.
Baca Juga: Telepon Ravio Patra Sebelum Ditangkap, Sosok AKBP HS Akhirnya Terungkap!
Ravio Putra ditangkap di daerah Menteng Jakarta dengan dugaan menyebarkan penghasutan. Dugaan pesan provokatif yang diduga dari akun Ravio yang diretas berbunyi “Krisis sudah saatnya membakar! Ayo kumpul dan ramaikan 30 april aksi penjarahan nasional serentak, semua toko yang ada didekat kita bebas dijarah.”