Seperti Apa Puasa Umat Sebelum Nabi Muhammad?

Selasa, 28 April 2020 | 16:34 WIB
Seperti Apa Puasa Umat Sebelum Nabi Muhammad?
Ilustrasi berpuasa (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Sewaktu datang ke Madinah, Rasulullah mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa pada hari ‘Asyura. Beliau bertanya, ‘Hari apa ini?’ Mereka menjawab, ‘Ini hari yang agung dimana Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan bala tentara Fir‘aun. Maka kaum Yahudi pun puasa sebagai wujud syukur.’ Beliau lalu bersabda, ‘Aku tentu lebih utama terhadap Musa dan lebih hak menjalankan puasa itu dibanding kalian.’ Maka beliau pun berpuasa dan memerintahkan para sahabat berpuasa pada hari itu."

Ibnu Abi Hatim (w. 327) dalam Tafsîr-nya (Jeddah: Maktabah Nazar Musthafa al-Baz, Cetakan III, 2000, Jilid 1, h. 303) berdasarkan riwayat al-Dhahak, Ibnu Abbas, dan Ibnu Mas‘ud menyatakan puasa tiga hari setiap bulan juga biasa dilakukan oleh Nabi Nuh dan para nabi setelahnya, kemudian diikuti oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya.

Mereka melakukan puasa selama tiga hari setiap bulannya dan berbuka pada waktu isya.

Dalam tafsir al-Tsa‘labi, (Beirut: Daru Ihya al-Turats, Cetakan I, 2002, Jilid 2, h. 62) juga disebutkan bahwa Nabi Adam juga pernah menjalankan puasa selama tiga hari. Saat diturunkan dari surga ke bumi, kulit Nabi Adam terbakar matahari hingga menghitam.

Baca Juga: Ini Alasan KPK Era Firli Cs Pertontonkan Koruptor saat Konferensi Pers

Malaikat Jibril memintanya untuk berpuasa pada tanggal 13, 14 dan 15. Saat menjalani puasa hari pertama, sepertiga tubuhnya memutih, puasa hari kedua dua pertiga tubuhnya memutih dan pada hari ketiga seluruh tubuhnya memutih. Oleh karenanya puasa ini disebut dengan puasa 'ayyamul bidl' atau 'hari putih'.

Selain itu, puasa orang terdahulu juga diketahui dari sabda Rasulullah dalam hadis riwayat Ahmad yakni, "Sebaik-baiknya puasa adalah puasa saudaraku, Dawud a.s. Ia berpuasa satu hari dan berbuka satu hari."

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan mengenai penggalan ayat 'sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu'. Sebagian menyebut adanya kesamaan kewajiban puasa antara kaum umat terdahulu dengan umat Islam namun waktu, cara dan durasinya berbeda.

Hal ini dapat ditemui dalam puasa Dawud, puasa 'Asyura bagi umat Yahudi, pusa 'ayyamul bidl' yang biasa dilakukan Nabi Nuh, Nabi Adam dan Nabi Muhammad sebelum turun perintah puasa di bulan ramadan.

Selain itu, ada pula yang menafsirkan adanya kesamaan kewajiban puasa, waktu dan durasi puasa ramadan dengan umat Nasrani. Mereka diwajibkan puasa ramadan selama 30 hari namun karena keberatan kemudian dialihkan ke pertengahan musim panas dan dingin dengan penambahan hari. Wallahu a'lam.

Baca Juga: ASDP Hentikan Penyeberangan Kapal Ferry Penumpang di Merak sampai 31 Mei

Tulisan ini dikutip dari laman darin NU.or.id yang ditulis oleh pengasuh Majelis Taklim Syubbanul Muttaqin, Desa Jaya Giri, Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat, Ustaz M Tatam Wijaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI