“Memastikan vaksin, perawatan, dan teknologi tersedia di negara-negara yang paling rentan adalah penting guna mengakhiri pandemi, menjaga kita, dan seluruh dunia aman dari infeksi di masa depan,” kata Trevelyan.
“Kesepakatan akses COV” meliputi langkah-langkah antara lain, menyediakan akses ke perawatan, teknologi, dan vaksin baru di seluruh dunia; komitmen global terhadap penelitian dan mengkoordinasikan upaya mengatasi pandemi dan mengurangi infeksi; mengambil keputusan bersama untuk merespons pandemi, dengan mengakui bahwa penyebaran virus di satu negara bisa berdampak di semua negara.
Kemudian, belajar dari pengalaman dan menyesuaikan respons global serta bertanggung jawab kepada komunitas yang paling rentan dan seluruh dunia.
Sebagai bagian dari perjanjian ini, WHO juga mengumumkan penunjukan dua utusan khusus baru yaitu Sir Andrew Witty, mantan kepala produsen obat global terbesar Inggris, GSK, bersama dengan Dr. Ngozi Okonjo-Iweala, Ketua Dewan Gavi, untuk memimpin kerja sama global dalam penelitian vaksin dan membantu memastikan akses yang sama ke semua vaksin yang berhasil.
Baca Juga: Andre Taulany Tawar Mobil Oplet Si Doel, Begini Reaksi Rano Karno
Hub akses-COV yang baru juga diumumkan oleh WHO untuk mendukung kerja sama dalam penelitian, pengembangan, dan produksi vaksin, perawatan, dan teknologi baru untuk memerangi virus corona.