Pemerintah Klaim Data Corona Tidak Ada yang Ditutupi

Selasa, 28 April 2020 | 13:56 WIB
Pemerintah Klaim Data Corona Tidak Ada yang Ditutupi
Ilustrasi Covid-19. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengklaim data yang disampaikan terkait perkembangan pandemi virus corona ke masyarakat setiap harinya merupakan data yang transparan.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Didik Budijanto mengatakan pihaknya sudah memverifikasi dan validasi data tersebut berkali-kali.

"Data yang sudah disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 merupakan data yang betul-betul sudah melewati verifikasi dan validasi cukup ketat," kata Didik dari Kantor BNPB Jakarta, Selasa (28/4/2020).

Sementara jika ada perbedaan data yang kerap terjadi antara data daerah dan pusat menurut Didik, terjadi karena perhitungan waktu penutupan yang disepakati tidak sama oleh beberapa instansi atan kementerian-lembaga.

Baca Juga: Dokter Muda Corona di Surabaya Meninggal karena Pasien COVID-19 Tak Jujur

"Tidak ada data yang ditutupi. Terkait dengan tadi misalnya ada kok berbeda berarti ada yang ditutupi misalnya, ndak. Perbedaan itu terjadi ketika ada pengiriman-pengiriman pada saat ketika cut off point of timenya berbeda sehingga ketika pak Jubir menyampaikan pada jam data yang ditayangkan," ucap Didik.

Didik menjelaskan pengumpulan data yang dilakukan gugus tugas diawali dari dimulai dari laboratorium jejaring Badan Litbang Kesehatan Kemenkes kemudian dikirimkan dan dikompilasi di laboratorium Balitbang Kesehatan Kemenkes.

Pada tahap ini, Balitbang Kesehatan Kemenkes kemudian melakukan validasi dan verifikasi data agar benar-benar sesuai dan tepat.

"Karena ada beberapa orang yang pemeriksaannya bisa satu sampai empat kali, oleh karena itu perlu validasi dan verifikasi," ungkap Didik.

Setelah itu, data dari Balitbang Kesehatan dikirimkan ke Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (PHOEC) Kementerian Kesehatan yang kemudian juga dilakukan proses validasi dan verifikasi.

Baca Juga: Suami Bekerja di RSD Wisma Atlet Meninggal, Tularkan Covid-19 ke Keluarga

PHOEC juga menerima data dari dinas kesehatan tiap provinsi di seluruh Indonesia terkait penelusuran epidemiologi tiap daerah bersangkutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI