Suara.com - Sebuah pesan beredar di WhatsApp menginformasikan akan adanya razia besar-besaran yang dilakukan oleh jajaran kepolisian dari tingkat Mabes Polri hingga Polsek.
Razia digelar sebagai antisipasi atas aksi balas dendam yang hendak dilakukan oleh para pelaku begal dan geng motor.
Terkait itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memastikan informasi tersebut tidak benar alias hoaks.
"Beredarnya pesan berantai melalui WhatsApp yang berisi tentang adanya razia besar-besaran dari kepolisian karena banyak kerabat pembegal atau geng motor yang balas dendam dikarenakan mereka banyak yang tertangkap dan dibakar adalah hoaks atau tidak benar," kata Yusri saat dikonfirmasi, Selasa (28/4/2020).
Baca Juga: Diseret hingga 3 Meter, Ini Ciri-ciri Pelaku Begal Pengusaha Roti di Batam
Yusri menuturkan, jajaran polisi hingga kekinian hanya menggelar pemeriksaan kendaraan dalam rangka Operasi Ketupat dan Larangan Mudik sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Ia lagi-lagi menegaskan bahwa informasi yang menyebutkan bahwa akan adanya razia besar-besaran untuk mengantisipasi aksi balas dendam dari komplotan begal dan geng motor tidak benar.
"Faktanya, pihak kepolisian atau Polri tidak melakukan razia terkait hal tersebut," ujarnya.
Sebelumnya sebuah pesan beredar di WhatsApp. Pesan tersebut berisikan akan ada razia besar-besaran yang dilakukan jajaran kepolisian dari tingkat Mabes Polri hingga Polsek.
Dalam pesan tersebut dijelaskan bahwa razia tersebut digelar sebagai upaya untuk mengantisipasi aksi balas dendam dari komplotan begal dan geng motor.
Baca Juga: Terekam CCTV, Begal Seret Pengusaha Roti Hingga 3 Meter di Batam
"Hati-hati untuk wilayah seluruh negara Indonesia. Pihak kepolisian akan melakukan razia besar-besaran di semua titik. Razia dilakukan dengan gabungan mulai dari Mabes, Polda, Polres, hingga Polsek. Karena banyak kerabat para pembegal atau geng motor yang akan balas dendam dikarenakan rekan-rekan mereka banyak yang tertangkap," begitu isi pesan tersebut.