Suara.com - Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan bahwa negaranya akan mencabut karantina wilayah pada 4 Mei mendatang. Keputusan itu diambil agar sejumlah bisnis vital bisa kembali beroperasi setelah tujuh minggu ter-lockdown.
Dalam konferensi pers pada Minggu malam (26/4/2020), Conte mengonfirmasi ada lebih dari 106.000 kasus Covid-19 di Italia, dan lebih dari 26.600 di antaranya meninggal dunia.
Dia memperingatkan warga bahwa pencabutan karantina wilayah bukan berarti akhir dari pembatasan sosial.
"Pergerakan orang-orang masih dibatasi tergantung dari tingkat kesehatan, darurat, atau pekerjaannya. Jika Anda mencintai Italia, tolong tetap patuhi pembatasan sosial," ujar dia dilansir laman Anadolu, Selasa (28/4/2020).
Baca Juga: PM Inggris Masih Enggan Mencabut Lockdown di Inggris
Dia menambahkan bahwa Italia memasuki fase pandemi baru, di mana orang-orang Italia akan hidup berdampingan dengan virus.
PM Italia mengatakan, manufaktur dan konstruksi adalah sektor-sektor pertama yang diprioritaskan untuk dibuka kembali.
Conte juga mengumumkan bahwa taman umum akan dibuka kembali dan orang-orang diperbolehkan mengunjungi kerabat mereka jika tinggal di wilayah yang sama.
Namun, selama berkumpul dengan keluarga, warga harus terus memakai masker dan dilarang menggelar pesta.
Upacara pemakaman juga akan diizinkan, tetapi harus diadakan di tempat terbuka, dengan diikuti tidak lebih dari 15 peserta.
Baca Juga: Sedih, Ramuan China Lebih Dipilih Obati Pasien Covid-19 Ketimbang Jamu
"Jka semuanya berjalan dengan baik, toko-toko ritel akan diperbolehkan dibuka kembali bulan depan, sedangkan restoran, kafe, dan salon, akan dibuka kembali pada 1 Juni. Sekolah tetap diliburkan hingga September," kata dia lagi.