Suara.com - Para penjahit di Kota London turut membantu membuat baju medis bagi para pekerja medis di Inggris yang kekurangan Alat Pelindung Diri (APD).
Pemerintah Inggris berulang kali menghadapi kritik dari pekerja Layanan Kesehatan Nasional (NHS) karena para dokter, suster, dan pekerja medis lainnya menghadapi kekurangan masker, sarung tangan, dan alat pelindung lainnya.
Sebagai respons atas kekurangan itu, lebih dari 50 penjahit profesional dan amatir telah membentuk sebuah kelompok yang dinamakan South London Scrubbers.
Mereka memberikan ratusan pakaian medis, masker, dan tas peralatan kesehatan ke sejumlah rumah sakit setempat.
Baca Juga: Line-up Seri Ketiga Virtual MotoGP Spanyol, Rossi Absen
Salah satunya Ian Costello (53), pembuat kostum seragam yang telah digunakan di film-film James Bond dan Batman, serta produksi teater besar London.
Sejak usahanya tutup karena karantina nasional, mantan penjahit Savile Row itu telah mulai membuat perlengkapan medis.
"Negara ini sedang berada dalam krisis, dan orang-orang perlu memberikan bantuan," kata dia.
"Masyarakat bersatu dan mengupayakan bantuan yang dapat mereka berikan. Itu membawa perasaan yang baik bagi semua orang."
Para penjahit kelompok tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari remaja hingga seorang wanita usia 90 tahunan.
Baca Juga: Mengenal Persahabatan Legenda NBA Dennis Rodman dan Diktator Kim Jong Un
Beberapa dari mereka menjalankan pekerjaannya dari meja makan atau lantai ruang keluarga di kediaman masing-masing.
Sarah Trindle adalah salah satu penjahit, yang biasanya menjalankan perusahaan pakaian dan pengubahan pakaian.
Dia mengatakan bahwa staf medis harus diberi seragam sebaik mungkin.
"Saya sangat percaya bahwa seorang prajurit tidak akan dikirim ke garis depan tanpa alat pelindung yang layak," katanya.
"Saya percaya bahwa baju medis ini harus dibuat secara profesional, diselesaikan dengan standar tertinggi."
Pada awal April, Asosiasi Medis Inggris memperingatkan bahwa para dokter dan suster yang menangani pasien-pasien Covid-19 berada dalam risiko karena kurangnya APD untuk petugas di garda terdepan.
Kepala Petugas Kesehatan Inggris Chris Whitty mengatakan pekan lalu bahwa ada cukup banyak APD secara nasional, tapi ada kekurangan di tingkat daerah.