Suara.com - Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner, Senin (27/4/2020), mengatakan Badan pengawas internal polisi Prancis (IGPN) akan menyelidiki insiden dugaan perilaku rasis oleh petugas polisi di daerah Ile-Saint-Denis dekat Paris yang berujung dengan bentrokan antara aparat dengan warga.
Namun, identitas polisi yang diduga melakukan tindakan rasial itu tidak disebutkan.
"Sebuah video yang menunjukkan intervensi polisi di sektor Ile-Saint-Denis telah menyebabkan kemarahan (warga) yang masuk akal," cuit Castaner di akun Twitternya pada Senin (27/4/2020) pagi.
Pernyataan tersebut disampaikan Castaner ketika ketegangan membara di kawasan padat penduduk di sektor Ile-Saint-Denis.
Baca Juga: Partai Berkuasa dan Pengacara Turki Ributkan Ceramah Ulama Soal Homoseksual
"Semua masalah akan diceritakan. IGPN telah disiagakan. Rasisme tidak punya tempat di kepolisian Republik (Prancis)," cuit Castaner seperti dikutip Reuters.
Pengekangan ketat pada pergerakan masyarakat yang diperintahkan oleh Presiden Emmanuel Macron dalam upaya memutus mata rantai penyebaran wabah virus corona telah memperburuk ketegangan sosial yang mendalam di area perumahan mewah dengan penduduk berpenghasilan rendah di sekitar Paris.
Akibatnya, bentrokan antara pemuda dan polisi pecah pekan lalu. Di awali di daerah Ile-Saint-Denis, kerusuhan akhirnya menyebar ke beberapa daerah lain, seperti Roubaix di utara.
Prancis sendiri saat ini menempati urutan keempat daftar negara dengan korban virus corona terbanyak di dunia. Tercatat, per hari Senin (27/4/2020), sebanyak 162.100 warga Prancis terinfeksi virus corona COVID-19.
Jumlah pasien yang berhasil disembuhkan mencapai 44.903 orang. Sementara jumlah korban meninggal mencapai 22.856 orang.
Baca Juga: Donald Trump Janjikan Bantuan Ventilator ke Sejumlah Negara