Kisah Sahrul, Petugas Pemulasaran Pasien Covid-19: Memuliakan Jenazah

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Senin, 27 April 2020 | 19:57 WIB
Kisah Sahrul, Petugas Pemulasaran Pasien Covid-19: Memuliakan Jenazah
Keluarga memantau dari jauh pemakaman salah satu anggotanya yang meninggal karena Covid-19. [AFP/Bay Ismoyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam keadaan normal, keluarga orang yang meninggal, bisa ikut memandikan jenazah juga mendoakan.

Sementara, saat pandemi Covid-19, hanya Sahrul dan petugas pemulasaran lain, yang boleh berada dalam satu ruangan dengan jenazah itu.

Maka itu, ketika mendapat jenazah yang diketahuinya beragama Muslim, yang sesuai agamanya, Sahrul memutuskan mensalatkan jenazah itu.

"Sebelumnya saya tidak pernah ikut mensalatkan jenazah. (Namun dalam pandemi ini), perasaan saya, ini (mensalatkan) adalah kewajiban saya sebagai Muslim," ujar Sahrul.

Baca Juga: Mengenal Persahabatan Legenda NBA Dennis Rodman dan Diktator Kim Jong Un

"Jenazah itu memang bisa membahayakan kita dari segi kesehatan. Tapi satu kewajiban kita untuk memuliakan mereka…Tak usah disuruh, saya pasti salatkan jenazah."

"(Saya berdoa), mudah-mudahan mereka diterima di sisi-Mu dan diampuni dosanya. Juga keluarga diberi ketabahan dan berkah. Saya katakan itu saat mengurus jenazah-jenazah."

Dokumentasi Pengurusan Jenazah

Sahrul menceritakan sejumlah keluarga sempat memohon kepadanya untuk bisa ikut menyaksikan pengurusan jenazah. Namun ia terpaksa harus menolak.

"Berat tentu. Kita harus merasakan, bagaimana kalau keluarga saya yang seperti itu? Tapi sudah jadi tugas saya, bagaimana pun caranya harus menolak. Itu bukan hanya demi keselamatan kami, tapi juga keluarga yang ada," ujarnya.

Baca Juga: Senator AS: Saya Akan Terkejut jika Kim Jong Un Tidak Meninggal

Sebagai bentuk penghiburan pada keluarga, Sahrul merekam seluruh prosesi pemulasaran jenazah untuk menjadi dokumentasi keluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI