Pak Haji di Pulogadung Digeruduk karena Larang Tarawih: Saya Maafkan

Senin, 27 April 2020 | 19:12 WIB
Pak Haji di Pulogadung Digeruduk karena Larang Tarawih: Saya Maafkan
Diduga, mereka menggeruduk rumah milik salah satu warga itu lantaran yang bersangkutan melaporkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, terkait adanya kegiatan salat tarawih di masjid setempat. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Haji Aselih (62), warga RT.10 RW. 03, Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, rumahnya digeruduk segerombolan pemuda pada Sabtu (25/4/2020) dini hari. Rumahnya digeruduk karena dia melarang tarawih saat wabah virus corona.

Tak hanya mengeruduk, sebagian anak usia belasan tahun itu mengoyak-ngoyak dan menendang pagar, menyalakan petasan, hingga merusak pot tanaman.

Ihwal kejadian tersebut, Aselih sudah memaafkan dan tidak ingin memanjangkan masalah ke jalur hukum. Bahkan, dia mengaku tidak membuat laporan ke pihak kepolisian.

Pada Sabtu (25/5/2020) pagi, pihak RT. 10, RW. 03, hingga pengurus Masjid Jamial Wasthiyah berembuk dengan Aselih. Mereka sepakat tidak membawa kejadian ini ke meja hukum.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Born Again Episode 5 dan 6

"Sejak saat itu, kami berembuk sama RT, sama RW, ya sudahlah. Saya toh juga tidak melakukan apa-apa, saya tidak membuat laporan polisi," kata Aselih saat ditemui Suara.com, Senin (27/5/2020).

Hingga kekinian, Aselih mengklaim jika situasi di sekitar kediamannya tetap kondusif. Namun, jika kejadian tersebut kembali terulang, maka Aselih tak segan-segan untuk membuat laporan polisi.

"Sampai saat ini situasi dan kondisi sudah kondusif. Tapi kalau sampai kejadian terulang, baru saya laporkan. Untuk saat ini, sudah saya maafkan terkait peristiwa itu," sambungnya.

Terkait kejadian ini, Aselih meminta agar hal tersebut tidak dibesar-besarkan. Bahkan, Aselih mengaku ada beberapa aparat kepolisian yang sempat mendatangi kediamannya.

"Ya masalah ini tidak usah dibesar-besarkan lagi. Tadi Pak Kapolsek Pulogadung juga sempat kesini. Intinya, keselamatan saya dijamin," pungkas Aselih.

Baca Juga: Miris, Tenaga Kesehatan Meninggal Dunia Usai 4 Kali Ditolak Tes Covid-19

Sebelumnya, kediaman Aselih digeruduk segerombolan pemuda, Sabtu (25/4/2020) dini hari. Kejadian yang terjadi pada saat sahur itu ditengarai lantaran salah satu keluarga Aselih mengungah kegiataan salat jamaah di media sosial.

Bermula dari imbauan sang anak yang mengingatkan agar Aselih tidak salat berjamaah di Masjid Jamial Wasthiyah --lokasi tak jauh dari kediamannya. Alasannya cukup masuk akal, sang anak khawatir karena usia Aselih sudah lanjut dan rentan terpapar Covid-19.

Meski demikian, Aselih tetap berangkat ke masjid untuk menunaikan ibadah salat tarawih secara berjamaah pada Kamis (23/5/2020) malam. Pada satu sisi, sang anak turut ke masjid untuk merekam kegiatan tarawih menggunakan ponsel genggamnya.

Pada malam itu juga, beberapa warga sempat bertanya kepada Aselih ihwal unggahan foto yang merebak di media sosial. Kepada para warga, Aselih mengambil gambar hanya untuk kepentingan dokumentasi pribadi.

Aselih mengatakan, jamaah masjid, pihak RT. 10, dan RW. 03 juga sempat menyambangi kediamannya. Singkat cerita, Aselih menjelaskan duduk perkara ihwal unggahannya di media sosial.

Memasuki Jumat (24/5/2020) dini hari, tepatnya saat sahur, peristiwa itu terjadi. Segerombolan anak usia belasan tahun yang kebetulan sedang membangunkan orang sahur mendatangi kediaman Aselih.

Mereka --gerembolan anak muda-- mengoyak-ngoyak pagar di rumah H. Aselih. Sebagian dari mereka ada yang menendang pagar rumah Aselih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI