Suara.com - Sahrul Ridha mengisahkan pengalamannya ketika menjadi petugas pemulasaran jenazah orang yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19.
Petugas Instalasi Pemulasaran Jenazah (IPJ) di RSPI Sulianti Saroso tersebut terkadang mengaku trenyuh saat merawat jenazah pasien virus corona.
Terlebih selama proses pemulasaran, pihak keluarga tidak diizinkan melihat jenazah meski untuk yang terakhir kalinya.
Hanya petugas pemulasaranlah yang diperbolehkan melihat jenazah pasien yang terdampak virus corona.
Baca Juga: Doa Berbuka Puasa Ramadan Menurut Anjuran Rasulullah dan Artinya
Kepada BBC.com -- jaringan Suara.com, Sahrul membagikan dokumentasi saat dirinya dan beberapa petugas pemulasaran merawat jenazah pasien Covid-19.
"Jenazah (muslim) ditayamumkan atau diwudhukan, setelah itu kami kafani lalu disalatkan dan dimakamkan," ucap Sahrul dalam videonya.
Sahrul kemudian mengatakan sebelum proses pemakaman, petugas pemulasaran terlebih dahulu mengambil dokumentasi jenazah pasien Covid-19 untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
"Ketika kita memakaikan pakaiannya jika jenazah bukan muslim, atau mengkafaninya jika muslim. Kita abadikan dengan foto dan video lalu kita kirimkan kepada keluarga," sambungnya, seperti dikutip Suara.com, Senin (27/4/2020).
Tindakan ini dilakukan semata-mata untuk menebus sedikit rasa kesedihan pihak keluarga yang tak bisa melihat jenazah untuk yang terakhir kalinya.
Baca Juga: Anak Buah Anies Minta Kemenperin Tak Asal Beri Izin Perusahaan Beroperasi
"Walau sudah jadi jenazah, mereka (keluarga) bisa lihat saat terakhir (pasien)," kata Sahrul.
Lebih lanjut, dalam videonya, Sahrul berharap tim medis lebih cepat mengeluarkan hasil pemeriksaaan jenazag yang meninggal dunia saat wabah virus corona.
"Kalau dari pihak kedokteran memiliki hasil (tes) akurat, segeralah diberitahukan kepada keluarga atau kami sebagai petugas," kata Sahrul.
Sebab, petugas pemulasaran seringkali mengalami kekhawatiran karena ada pasien yang meninggal dunia sebelum hasil tes pemeriksaan keluar.
Bila tim medis mengeluarkan hasil tes lebih cepat, maka menurut Sahrul, petugas pemulasaran tidak menyimpan kekhawatiran mendalam saat mengurus jenazah. Selain itu, pihak keluarga juga bisa ikut mengurus jenazah kalau hasilnya negatif.
"Jadi ketika melakukan pemulasaran jenazah nggak ada rasa kekhawatiran yang berlebihan," kata Sahrul memungkasi.