Pengakuan Haji Aselih soal Rumah Diserbu Massa karena Laporkan Tarawih

Senin, 27 April 2020 | 16:28 WIB
Pengakuan Haji Aselih soal Rumah Diserbu Massa karena Laporkan Tarawih
Diduga, mereka menggeruduk rumah milik salah satu warga itu lantaran yang bersangkutan melaporkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, terkait adanya kegiatan salat tarawih di masjid setempat. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tepat pada Sabtu (25/5/2020) dini hari, suasana sahur di kediaman Haji  Aselih di RT10/RW3 Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur mendadak mencekam.

Segerombolan anak belasan tahun yang biasa berkeliling membangunkan orang sahur menggeruduk rumahnya.

Pagar rumah Haji Aselih dikoyak-koyak oleh mereka. Bahkan, sebagian dari mereka ada yang menendang pagar, merusak pot tanaman, hingga menyalakan petasan.

Peristiwa tersebut ditengarai akibat Haji Aselih mengungah foto salat Tarawih di Masjid Jamial Wasthiyah, tak jauh dari kediamannya, ke akun media sosial untuk dilaporkan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Juga: Masjid Ditutup, Warga Ngotot Panjat Pagar Demi Salat Tarawih

Pasalnya dalam kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ditetapkan pemerintah, kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak orang harus ditiadakan.

Saat peristiwa tersebut terjadi, Aselih mengaku tidak tahu. Laki-laki berusia 62 tahun masih terlelap dalam tidur saat keributan terjadi di depan kediamannya.

Hanya sang istri dan anak yang sudah bangun saat peristiwa terjadi. Hanya saja, istri dan anak Aselih tetap berada di dalam dan tidak keluar dari rumah.

"Nah malam sabtunya, pas sahur jam 3an, karena kalau di lingkungan sini ada tradisi untuk membangunkan orang sahur. Nah, anak-anak tuh sudah ramai, katanya di depan rumah saya," kata Aselih saat dijumpai di kediamannya, Senin (27/5/2020).

Aselih mengatakan, istri dan anaknya sengaja tidak membangunkannya. Sebab, jika Aselih sudah bangun dan mengetahui ada keributan di rumah, dia akan keluar untuk menghadapinya.

Baca Juga: Viralkan Masih Ada Salat Tarawih, Alasan Pemuda Serang Rumah di Pulogadung

"Saya tidak tahu karena saya masih tidur. Anak saya dan istri yang bangun. Saya sengaja tidak dibangunkan. Karena, kalau saya bangun, saya pasti keluar menghadapi mereka, namanya sebagai kepala keluarga," bebernya.

Aselih baru sadar sempat ada keributan di kediamannya pada Sabtu (25/5/2020) pagi.

Dia mendapati sampah-sampah berserakan di halaman rumahnya, juga sebagian pot tanaman.

"Pagi-pagi saya bangun, keadaan di depan rumah sudah tidak rapi lah, ada sampah-sampah yang dilepar ke dalam rumah," ungkap Aselih.

Aselih sempat bertanya pada sang istri dan anak ihwal kejadian yang sebenarnya terjadi. Meski sempat tak bercerita, sang istri dan anak menceritakan keributan yang sempat terjadi saat itu.

"Saya tanya ada apa, tapi keluarga tidak cerita. Tapi akhirnya cerita juga kejadian sebenarnya."

Sebelumnya, kediaman H Aselih (62) sempat digeruduk segerombolan pemuda, Sabtu (25/4/2020) dini hari.

Kejadian yang terjadi pada saat sahur itu ditengarai lantaran salah satu keluarga Aselih mengunggah kegiataan salat berjemaah di media sosial.

Bermula dari imbauan sang anak yang mengingatkan agar Aselih tidak salat berjemaah di Masjid Jamial Wasthiyah.

Alasannya cukup masuk akal, sang anak khawatir karena usia Aselih sudah lanjut dan rentan terpapar covid-19.

Meski demikian, Aselih tetap berangkat ke masjid untuk menunaikan ibadah salat tarawih secara berjemaah pada Kamis (23/5/2020) malam.

Pada satu sisi, sang anak turut ke masjid untuk merekam kegiatan tarawih menggunakan ponsel genggamnya.

Pada malam itu juga, beberapa warga sempat bertanya kepada Aselih ihwal unggahan foto yang merebak di media sosial.

Kepada para warga, Aselih mengambil gambar hanya untuk kepentingan dokumentasi pribadi.

Aselih mengatakan, jemaah masjid, pihak RT 10, dan RW 03 juga sempat menyambangi kediamannya. Singkat cerita, Aselih menjelaskan duduk perkara ihwal unggahannya di media sosial.

Memasuki Jumat (24/5/2020) dini hari, tepatnya saat sahur, peristiwa itu terjadi. Segerombolan anak usia belasan tahun yang kebetulan sedang membangunkan orang sahur mendatangi kediaman Aselih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI