Dilema di Penjara El Salvador Saat Pandemi Virus Corona

Senin, 27 April 2020 | 14:00 WIB
Dilema di Penjara El Salvador Saat Pandemi Virus Corona
Kondisi Penjara El Salvador. (BBC/Tariq Zaidi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak virus corona mewabah, El Savador mengalami dilema tersendiri terkait penjara dan langkah memutus rantai sebaran Covid-19.

Penjara merupakan salah satu tempat yang diberi perhatian khusus di masa pandemi seperti saat ini lantaran dapat menjadi ladang gembur penularan virus.

Tak heran, PBB pun mendesak pemerintah negara-negara untuk memberikan perhatian lebih terhadap para narapidana yang mendekam di penjara, dan menyarankan gara narapidana yang paling rentan, misalnya lansia, untuk dibebaskan sementara guna mengurangi populasi penjara.

Melansir dari BBC, Minggu (27/4/2020), beberapa negara seperti Chili, Kolombia Nikaragua, hingga Brazil telah mengambil langkah meminimaliris kemungkinan sebaran virus corona dengan memindahkan tahanan prioritas seperti lansia wanita hamil, atau mereka yang rentan ke tahanan rumah.

Baca Juga: Pemerintah Korea Selatan: Kim Jong Un Masih Hidup dan Sehat

Namun, hal yang telah dilakukan beberapa negara di atas tak mudah untuk dilakukan di El Salvador, mengingat negara tersebut memiliki populasi penjara per kapita tertinggi kedua di Amerika Serikat.

Banyaknya tahanan yang mendiami penjara di El Salvador salah satunya karena tingginya angka kriminalitas yang dilakukan oleh para geng selama beberapa dekade silam.

Penjara El savador memiliki kapasitas 18.051. Namun, jumlah narapidana saat ini disebutkan mencapai lebih dari 38 ribu.

Dalam foto-foto yang dirilis oleh fotografer Tariq Zaidi, memperlihatkan kondisi penjara El Salvador yang penuh dan sesak. Satu ruangan sel, bisa berisi belasan narapidana. Bangunan penjara pun jauh dari kesan layak. 

Kondisi Penjara El Salvador. (BBC/Tariq Zaidi)
Kondisi Penjara El Salvador. (BBC/Tariq Zaidi)

Penuhnya sel yang membuat para tahanan sulit untuk menerapkan physical distancing, dapat membuat penjara El Salvador rentan akan wabah virus corona.

Baca Juga: Sukarelawan Pertama Uji Vaksin Covid-19 di Inggris Meninggal Dunia?

Terlebih, penjara El Savador memiliki catatan buruk terkait penyakit tuberkolosis. Menurut laporan Pan American Journal of Public Health Study, tingkat infeksi TBC di penjara El Savador adalah 50 kali lebih besar dari pada populasi umum.

Mengingat virus corona dan tuberkolosis menyebar dengan cara yang sama, ahli infectologis Jorge Panameno mengatakan pihak berwenang harus melakukan persiapan terkait 'bom waktu' yang siap meledak kapan saja.

Sementara di sisi lain, jika melakukan pembebasan para narapidana guna mengurangi populasi penjara saat pandemi, hal ini di khawatirkan akan kembali meningkatnya angka kriminalitas di El Savador.

Terkait pandemi, Presiden El Salvador, Nayib Armando Bukele Ortez, untuk sementara ini memberlakukan kebijakan seperti penutupan dan jam malam. Belum ada kebijakan resmi soal pembebasan tahanan.

Hakim di El Salvador berpendapat bawah narapidanan yang berusia di atas 60 tahun dan memiliki riwayat penyakit parah harus dibebaskan sementara. Namun, hal ini tidak berlaku bagi narapidana anggota geng.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI