Suara.com - Pembagian bantuan sembako dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hingga saat ini masih menuai kontroversi. Selain tidak transparan, banyak warga mengeluhkan isi paket sembako dari pemerintah yang dibagikan untuk sejumlah kepala keluarga (KK) tidak sesuai dengan nilai yang dijanjikan, yakni Rp 149.500.
Seperti yang dikeluhkan warga RT 01 dan 02, RW 05 Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat yang menghitung jika paket sembako yang diterimanya, bernilai kurang dari Rp 100 ribu.
Naim (50) warga RT 01/05 Kelurahan Cempaka Baru mengaku mendapatkan bantuan sembako yang dibagikan RT yang dikemas dalam kardus kecil pada Sabtu (25/4/2020) malam.
Kardus paket sembako itu berisi beras 5 kilogram, 2 kaleng ikan sarden botol kecil berukuran 155 gram, minyak goreng 1 liter, 2 buah biskuit gandum dan 2 masker.
Baca Juga: Ini Daftar 29 Kelurahan di Jakarta Penerima Bansos PSBB Hari Ini
"Isinya cuma itu saja, kalau dihitung nilai semuanya nggak sampai Rp 100 ribu," kata Naim kepada Suara.com, pada Senin (27/4/2020).
Sedangkan Selviana, anak Naim yang sudah berkeluarga punya anak tiga masih kecil-kecil tak mendapatkan bantuan sembako. Padahal, ia tak bekerja dan suaminya hanya berprofesi sebagai ojek online.
"Anak saya yang lahir dan besar di sini kok nggak dapat. Saya bingung mau mengadu ke siapa," ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan warga RT 02/05 Kelurahan Cempaka Baru, Uci yang juga mendapatkan bantuan sambako. Padahal Uci yang bekerja sebagai karyawan salah satu bank swasta tergolong warga yang belum layak mendapatkan bantuan sembako, karena masih aktif bekerja dan mendapatkan penghasilan.
"Saya sebetulnya nggak berhak menerima, karena masih banyak warga yang lebih layak belum mendapatkan bantuan di sini," kata dia.
Baca Juga: Minta Anies Perbaiki Data Penerima Bansos, Ketua DPRD: Harus Tepat Sasaran
Dia mengungkapkan, bantuan paket sembako yang dibagikan oleh Ketua RT setempat jauh lebih sedikit dari nilai yang dijanjikan oleh pemerintah.