Suara.com - Pemerintah Italia berencana melonggarkan beberapa kebijakan lockdown setelah angka sebaran Covid-19 menyentuh titik terendah sejak pertengahan Maret.
Berdasarkan data dari John Hopkins University, Italia mencatat 260 kematian terjadi pada Minggu (26/4). Angka ini menunjukkan jumlah terendah sejak 14 Maret lalu. Sedangkan untuk total infeksi virus corona di Italia adalah 197.675 kasus.
Melansir dari laman BBC, Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan masa longgar lockdown Italia ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai pada 4 Mei mendatang.
Lebih lanjut, Conte melalui pernyataannya juga menjelaskan skema kebijakan kelonggaran lockdown yang telah direncanakan oleh pemerintah Itali.
Baca Juga: Aksi Liar Puluhan Remaja Padang Saat PSBB: Balap Liar hingga Tawuran
Rencana kelonggaran kebijakan lockdown pada 4 Mei, meliputi diperbolehkan pertemuan publik dalam skala kecil, dengan tetap memprioritaskan upaya kesehatan seperti menggunakan masker.
Selain itu, beberapa kegiatan ekonomi seperti restoran dan bar akan dibuka kembali, namun hanya melayani sistem takeaway dan pesan antar.
Sementara, untuk toko ritel, museum, dan perpustakaan rencana akan mulai dibuka mulai 18 Mei mendatang, bebarengan dengan diijinkannya kegiatan latihan tim-tim olahraga.
Kemudian mulai 1 Juni, pemerintah akan membuka kembali sektor bisnis seperti salon, salon kecantikan, serta bar dan restoran dengan diperbolehkannya layanan dine in.
Sedangkan untuk kegiatan belajar mengajar, pemerintah Italia berencana membuka kembali kelas-kelas sekolah pada September mendatang.
Baca Juga: Hindari Pegal, Ini 10 Tips Menggunakan Laptop Saat WFH
Terkait kebijakan ini, Conte juga menekankan bahwa masyarakat tetap harus mengupayakan physical distancing dalam beberapa bulan ke depan. Dia mengimbau agar orang-orang saling menjaga jarak sejauh satu meter.